Sandiaga Janji Kelola BUMN Lebih Baik

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Rabu, 10 April 2019 17:28 WIB

Calon wakil presiden Sandiaga Uno menerima rekomendasi dari Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden no urut 02, Sandiaga Uno berjanji Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan dikelola lebih baik bila ia terpilih pada Pilpres 2019.

Tonton: Aksi Prabowo Pukul Podium Saat Kampanye Ditenangkan Amien Rais

“Kami mohon diingatkan seandainya Allah berkehendak memberikan amanah kepada Prabowo dan Sandi, kami juga dibentengi dengan mempunyai tata kelola yang baik, ‘good corporate governance’ dengan sistem meritokrasi, itu yang menjadi komitmen kami,” kata Sandi saat menghadiri undangan Federasi Serikat Pekerja (FSP) Sinergi BUMN, Rabu 10 April 2014

Meritokrasi yang dimaksud pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi, adalah sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk mengelola atau memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi.

FSP Sinergi BUMN mengundang Sandi dalam acara rekomendasi hasil rapat kerja nasional (rakernas) ke-4 tahun 2019 di Resto Batik Kuring, kawasan SCBD, Jakarta Pusat.

Hasil Rapat tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi, salah satunya tentang netralitas yang menolak penempatan anggota tim sukses, relawan atau kelompok pendukung kemenangan calon presiden serta partai politik pada perusahaan.

“Siapapun, putra-putri terbaik bangsa yang memiliki komitmen, prestasi, dan rekam jejak yang baik harus diberikan kesempatan mengelola BUMN. Jangan karena dia adalah anggota tim sukses, relawan, atau kelompok pendukung akhirnya kita mengabaikan orang-orang baik yang ada di luar sana,” tutur Sandi.

Baca: Lagi, Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan Terbaik di Asia-Pasifik

Sebelumnya ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan tidak percaya pada strategi ekonomi Prabowo-Sandi, seperti disampaikan oleh Rizal Ramli. Sebab, Piter melihat, persoalan yang dihadapi ekonomi Indonesia yang membuat pertumbuhan tertahan di 5 persen itu sangat kompleks. "Perlu reformasi struktural untuk memacu pertumbuhan ekonomi kita. Yang disampaikan oleh Rizal Ramli saya kira sangat parsial dan tidak mendasar," ujar Piter saat dihubungi, Selasa, 9 April 2019.

Menurut Piter, beberapa solusi yang disampaikan oleh Rizal Ramli juga kontradiktif. "Misalnya menurunkan tarif listrik. Subsidinya dari mana? Sementara Prabowo selalu mengkritisi utang pemerintah," ujar dia.

ANTARA | HENDARTYO HANGGI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

56 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 jam lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

3 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

3 jam lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

4 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

4 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

5 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

5 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya