TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Rizal Ramli sesumbar jika calon presiden Prabowo Subianto menjadi presiden, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8 persen pada 2020. Menanggapi hal ini, ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan bahwa sebenarnya ekonomi Indonesia bisa tumbuh 7 atau bahkan 8 persen. Namun, Piter tidak percaya pertumbuhan sebesar itu bisa diraih dengan strategi yang disampaikan oleh Rizal Ramli.
Tonton: Aksi Prabowo Pukul Podium Saat Kampanye Ditenangkan Amien Rais
Piter melihat, persoalan yang dihadapi ekonomi Indonesia yang membuat pertumbuhan tertahan di 5 persen itu sangat kompleks. "Perlu reformasi struktural untuk memacu pertumbuhan ekonomi kita. Yang disampaikan oleh Rizal Ramli saya kira sangat parsial dan tidak mendasar," ujar Piter saat dihubungi, Selasa, 9 April 2019.
Menurut Piter, beberapa solusi yang disampaikan oleh Rizal Ramli juga kontradiktif. "Misalnya menurunkan tarif listrik. Subsidinya dari mana? Sementara Prabowo selalu mengkritisi utang pemerintah," ujar dia.
Sebelumnya Rizal Ramli mengatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan harga listrik. Menurut dia, dalam 100 hari pertama jika Prabowo terpilih sebagai presiden, ia akan menurunkan harga listrik untuk golongan 900 va. Menurut dia memang banyak yang kritik dari rencana itu, karena PLN pasti bangkrut.
Namun Rizal enggan memberitahu lebih lanjut strategi agar PLN tidak bangrut jika tarif listrik turun. "Tidak bisa, nanti takut dicontek," ujarnya. "Caranya tunggu saja kalau Prabowo menang, kami umumin".
Kedua, kata dia yang akan dilakukan adalah menurunkan harga daging dan gula 70 persen. Caranya apa dengan mengubah sistem kartel dengan kuota, ke sistem tarif. "Siapa saja boleh impor asal bayar tarif 30 persen, supaya petani kita dilindungi. Otomatis harga daging yang dua kali di Indonesia dibandingkan negara lain akan turun 70 persen, harga gula turun 70 persen harga bawang putih turun juga," kata Rizal.
Dari situ, kata Rizal, secara tidak langsung pemerintah Prabowo setiap bulan akan membuat ibu-ibu berhemat Rp 1 - 2 juta. Dari penghematan itu, kata Rizal, ibu-ibu bisa gunakan uangnya belanja lagi. Jika ibu-ibu belanja, menurut dia, ekonomi ritel akan lebih hidup lagi.
Dengan langkah itu, kata dia pertumbuhan ekonomi bisa meningkat 1 persen. Ketiga, kata Rizal, Prabowo juga akan menaikkan gaji pegawai negeri sipil atau PNS.
Baca: Prabowo Kritik Pertumbuhan Ekonomi, Luhut: Kok Kasar Gitu
Kelima, kata dia, jika Prabowo jadi presiden, akan membangun 1 juta rumah untuk rakyat. "Kami rencananya 1 juta. Caranya luar Jawa pakai tanah negara. Kalau yang (di luar Jawa) susah, kita mungkin mesti cari jalan," kata Rizal.
HENDARTYO HANGGI