Akses Data Nasabah Dibatasi, NPL Pinjaman Online Naik

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 2 April 2019 13:56 WIB

Waspada Pinjaman Online

TEMPO.CO, Jakarta - Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer lending (pinjaman online) selama Februari 2019 meningkat menjadi 3,18 persen. Pembatasan akses data pribadi peminjam oleh perusahaan tekfin dinilai memengaruhi kenaikan NPL tersebut.

Baca juga: Industri Fintech Tumbuh Pesat, DPR Kaji Rancangan Undang-undang

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio NPL pinjaman online pada Februari 2019 meningkat dibandingkan dengan Januari 2019 yang masih berkisar 2 persen. Sebulan sebelumnya, pada Desember 2018 rasio NPL tekfin masih berada pada angka 1,5 persen.

CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menjelaskan, regulasi Otoritas Jasa Keuangan yang membatasi akses perusahaan fintech terhadap data pribadi peminjam mempengaruhi penilaian kelayakan kredit. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 77 Tahun 2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.

Ivan menjelaskan, saat ini perusahaan fintech yang memberikan pinjaman online hanya bisa mengakses kamera, mikrofon, dan lokasi ponsel pintar milik calon peminjam dan peminjam. Regulasi OJK membuat perusahaan fintech tidak bisa lagi melihat daftar kontak, pesan singkat, riwayat panggilan, gambar, dan data-data lainnya yang biasa digunakan untuk penilaian kelayakan kredit.

Advertising
Advertising

"Sehingga wajar bila NPL-nya naik. Pengaruhnya perusahaan fintech perlu memperbarui proses penilaian kelayakan kredit yang ada sesuai keadaan saat ini," ujar Ivan kepada Bisnis, Senin 1 April 2019.

Baca: Alasan OJK Tak Batasi Bunga Fintech Pinjaman Online

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) tengah berdiskusi dengan OJK untuk memberikan izin akses perusahaan fintech terhadap beberapa data pribadi selain yang telah diperbolehkan. Akses tersebut, menurut Ivan, dapat diberikan dengan mengajukan mitigasi risiko penyalahgunaan data.

Mitigasi tersebut menurutnya dapat berupa pemasangan asuransi kredit dan penggunaan agunan. Ivan menjelaskan, di perusahaannya pinjaman online dijamin dengan agunan yang sebagian besar berbentuk tagihan.

BISNIS.COM

Berita terkait

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

16 jam lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

23 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Marak Penipuan Pinjol, AdaKami Bagi Tips Mengatasi

1 hari lalu

Marak Penipuan Pinjol, AdaKami Bagi Tips Mengatasi

AdaKami membagikan tips mengatasi penipuan pinjaman online atau Pinjol yang sedang marak terjadi.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

5 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

5 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya