Menang Arbitrase, Sri Mulyani Tata Kelola Perizinan Harus Rapi

Editor

Rahma Tri

Selasa, 2 April 2019 09:04 WIB

Jaksa Agung M. Prasetyo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani usai menggelar pertemuan singkat di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan pada Senin, 1 April 2019 (Andita Rahma)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia baru saja memenangi gugatan arbitrase yang dilayangkan Indian Metal Ferro & Alloys Limited atau IMFA. Berdasarkan pengalaman menghadapi gugatan arbitrase tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa tata kelola perizinan yang dikerjasamakan dengan investor harus rapi.

BACA: Pelapor SPT Pajak Baru 59,7 Persen Dari Wajib Pajak Terdaftar

"Pemerintah tetap menjaga tata kelola. Kita berharap Pemda bekerja sama dengan (Kementerian) ESDM untuk merapikan perizinan," ujar Sri Mulyani Indrawati seusai menggelar pertemuan dengan Jaksa Agung M Prasetyo di kantor Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 1 April 2019.

Gugatan yang dilayangkan IMFA ke Mahkamah Arbitrase di Den Haag, Belanda itu menyoal perizinan tambang yang tumpang tindih di perbatasan Barito Timur, Barito Selatan, dan Tabalong. IMFA yang memiliki PT Sumber Rahayu Indah, menyatakan rugi lantaran tidak bisa menambang akibat batas wilayah tidak jelas. Perusahaan asal India itu lalu mendaftarkan gugatannya ke forum arbitrase internasional atau Permanent Court of Arbitration pada 24 Juli 2014.

Semula, IMFA menuntut Indonesia membayar ganti rugi senilai US$ 581 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun. IMFA mengklaim perusahaan mengalami kerugian akibat izin usaha pertambangan (IUP) yang dikeluarkan pemerintah tumpang tindih dengan tujuh perusahaan lain.

Advertising
Advertising

Namun, Majelis Arbitrase menilai kejadian tentang perizinan ini sudah terjadi sebelum IMFA masuk sebagai investor sehingga pemerintah Indonesia tidak bisa disalahkan. IMFA juga terbukti melakukan kelalaian, karena tidak melakukan due diligence dengan benar.

Dalam proses memenangkan gugatan, Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah membentuk tim khusus. Tim ini terdiri gabungan Kejaksaan Agung, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri, dan Kantor Sekretariat Presiden. Tim juga memperoleh dukungan langsung dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Baca juga: Sri Mulyani: Wajib Pajak Besar Sumbang 31 Persen dari Total Pajak

Selama proses persidangan berlangsung, Sri Mulyani mengatakan Kementeriannya sebagai bendahara negara memberikan dukungan dalam bentuk finansial. "Kami mendukung melalui pembiayaan barang dan jasa, termasuk pembiayaan," ucapnya.

Kemenangan gugatan arbitrase ini berhasil menyelamatkan keuangan negara sampai US$ 469 juta setara dengan Rp 6,68 triliun. "Tidak hanya berusaha menyelamatkan keuangan negara, Kerja sama disertai kesungguhan disertai juga untuk menunjukkan kesengguhan pemerintah menjaga sumber kekayaan alam," ujar Jaksa Agung, M Prasetyo.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

7 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya