Pilpres, Konsumsi Nasional Diprediksi Melonjak

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 27 Maret 2019 13:25 WIB

Pedagang kelapa menyaksikan debat Pilpres 2019 di Pasar Kebayoran, Jakarta Selatan, Ahad, 17 Maret 2019. Saat berlangsungnya debat, sejumlah orang tampak menghentikan aktivitasnya untuk menyaksikan jalannya debat. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pemiihan Presiden atau Pilpres diprediksi akan membuat angka konsumsi nasional melonjak. "Penguatan laju konsumsi pada kuartal kedua 2019 ini akan didorong oleh Pemilu dan kuartal ketiga ada Ramadan serta Lebaran," kata ekonom Core Indonesia Hendri Saparini di Jakarta, Selasa 26 Maret 2019.

Baca: Harga BBM Turun Dikaitkan Pilpres, Luhut Pandjaitan: Ngarang Aja

Hendri meyakini, penyelenggaraan Pilpres dan Pemilu serentak dapat memperkuat laju pertumbuhan konsumsi sebagai penggerak ekonomi pada kuartal II/2019. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 ini akan mencapai 5,2% yang didorong oleh penguatan konsumsi. " ujar dia dalam Diskusi 100 Ekonom Perempuan, di Jakarta kemarin.

Dia mengungkapkan, konsumsi setidaknya berperan sebesar 60 persen terhadap ekonomi Indonesia. Hal tersebut membuat ekonomi Indonesia relatif memililki daya tahan yang lebih baik di tengah ketidakpastian global yang berkepanjangan.

Dengan situasi global yang tidak menentu sepanjang 2018, Indonesia disebut masih berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani merinci alokasi anggaran untuk Pemilu serentak 2019 mencapai Rp25,59 triliun. Dana tersebut mencakup anggaran persiapan awal senilai Rp465,71 miliar pada 2017, alokasi anggaran Rp9,33 triliun pada 2018, dan alokasi anggaran senilai Rp 15,79 triliun untuk 2019.

"Jadi, totalnya dalam 3 tahun itu kita menyiapkan anggaran sebanyak Rp 25,59 triliun," sebutnya, seperti dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet, Selasa.

Simak: Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat di 2019

Anggaran Pemilu 2019 terdiri atas biaya penyelenggaraan, pengawasan, dan kegiatan pendukung. Di samping anggaran penyelenggaraan Pemilu yang senilai Rp25,59 triliun, pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk pengawasan sebesar Rp 4,85 triliun.

Askolani menjelaskan, ada dua faktor yang menyebabkan naiknya anggaran Pemilu tahun ini. Pertama, adanya pemekaran daerah yang menyebabkan kenaikan jumlah penyelenggara Pemilu di daerah. Kedua, terdapat kenaikan kenaikan honorarium bagi para panitia penyelenggara Pemilu.

BISNIS.COM

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

7 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

18 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

3 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

4 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya