Saham Bank Permata Melonjak Usai Kabar Bakal Dibeli Bank Mandiri

Selasa, 26 Maret 2019 13:06 WIB

Anjuangan Tunai Mandiri (ATM) Permata Bank. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Bank Permata Tbk. dengan kode BNLI bergerak naik sejak pagi hari ini seiring beredar kabar kelanjutan penawaran pembelian sebagian saham oleh PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) yang berkode BMRI.

Baca: Genjot Pertumbuhan, StanChart Akan Lepas Saham Bank Permata

Pada pagi hari ini sudah beredar kabar bahwa Bank Mandiri akan melakukan penawaran pembelian saham Bank Permata dengan harga antara Rp 1.115 hingga Rp 1.200 per lembar saham. Munculnya kabar ini segera menjadi sentimen positif bagi saham BNLI.

Hingga saat berita ini ditulis, harga saham BNLI berada di level Rp 970 per lembar saham. Angka itu naik 65 poin atau 7,18 persen ketimbang saat penutupan perdagangan kemarin di level Rp 905 per lembar saham.

Salah satu sumber menyebutkan BMRI bersama Morgan Stanley baru saja menuntaskan penjajakan tentang potensi akuisisi atas BNLI. BMRI akan menjadi pemegang saham pengendali atas BNLI, sekaligus menggabungkannya (merger) dengan BMRI sendiri atau dengan anak usaha BMRI yang lain, yakni PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap).

Advertising
Advertising

Sumber lain mengatakan, BMRI telah memulai pembicaraan formal untuk mengakuisisi BNLI di kisaran harga Rp 1.115 per lembar saham. Angka tersebut mencerminkan nilai PBB 1,4/1,5 kali.

Berdasarkan data terakhir per 28 Februari 2019, jumlah saham Bank Permata yang dikuasai oleh Standard Chartered Bank adalah sebanyak 12,49 miliar saham, yang mencapai 44,56 persen dari total saham yang beredar. Sebanyak 44,56 persen saham lainnya saat ini dikuasai oleh PT Astra International Tbk., sedangkan 10,88 persen sisa sahamnya dimiliki oleh publik dengan porsi kepemilikan kurang dari 5 persen.

Mengacu kepada harga penawaran tersebut, apabila Bank Mandiri ingin mengakuisisi saham Bank Permata yang dikuasai oleh Standard Chartered, menyusul rencana divestasi yang diumumkan sebelumnya, maka dana yang harus disiapkan untuk melakukan aksi korporasi tersebut adalah Rp 13,93 triliun - Rp 14,99 triliun.

Terkait hal ini, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dan Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas belum merespons ketika diminta konfirmasi. Namun dalam kesempatan sebelumnya, Kartika mengatakan bahwa pihaknya memiliki kelebihan permodalan sekitar Rp 30 triliun.

Kelebihan permodalan itu dapat dialokasikan untuk membiayai rencana ekspansi anorganik, termasuk mengakuisisi bank berskala menengah hingga besar. Tiko, demikian dia akrab disapa, mengatakan bahwa bank yang akan diakuisisi harus memiliki aset yang memadai serta memberikan nilai tambah terhadap peningkatan kinerja perseroan serta kepada pemegang saham.

Tiko menyebutkan, pihaknya akan terus memperhatikan dengan catatan selama ada tensi akuisisi dan ukurannya memadai. "Kami akan lihat. Nanti tergantung dari harga, sinergi bisnis. Prosesnya akan dilihat secara transparan,” ujarnya. Ia pun berharap proses negosiasi harga dapat berjalan lancar sehingga prosesnya dapat dirampungkan pada tahun ini.

Terkait hal ini, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyatakan masih belum mendapatkan laporan tentang calon pembeli Bank Permata tersebut. "Belum (ada informasi tentang calon pembelinya], belum ada keterbukannya," kata Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 26 Maret 2019.

Baca: Permata Luncurkan Layanan Melalui Smartphone

Hoesen mengatakan, sejauh ini juga belum ada pembicaraan dari pihak Bank Permata tentang pihak-pihak yang akan mengambil alih saham perseroan. Namun, Hoesen menegaskan bahwa bila rencana transaksi tersebut direalisasikan, BNLI wajib melakukan tender offer.

BISNIS

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

14 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

15 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

3 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

5 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya