Sri Mulyani Beri Sinyal akan Anggarkan Dana Kecamatan

Rabu, 20 Maret 2019 18:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam acara Fitch Ratings bertajuk "Fitch an Indonesia - The Election, Macro Economy and Credit Market" di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mengkaji alokasi anggaran yang sudah ada untuk dana kecamatan. Hal itu, kata dia, akan dibahas bersama dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

BACA: Sri Mulyani : Pemilu Tak Halangi Indonesia Perkuat Sektor Ekonomi

"Untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan tentu dukungan anggaran pendanaan kecamatan menjadi penting. Betul kan?" kata Sri Mulyani di Hotel Ciputra, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019.

Ucapan Sri Mulyani tersebut langsung disambut dengan tepuk tangan oleh para camat yang hadir. "Saya tahu itu, dari tadi sebelum masuk itu ujung-ujungnya duit. Saya ngomong ke kiri ke kanan cuma dengerin kapan bagian duitnya untuk saya (camat)," kata Sri Mulyani sambil tersenyum.

BACA: Kala Sri Mulyani Sebut Dirinya The Best Minister

Hal itu dia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Camat. Acara itu bertema Kebijakan Pemerintah Pusat terkait Pendanaan di Kecamatan, Kelurahan, dan Desa yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Menurut Sri Mulyani, dalam APBN sudah ada pendanaan penyelenggara pemerintah di tingkat kecamatan untuk forum koordinasi. Dia mengatakan untuk pendanaan penyelenggaraan urusan pemerintah di provinsi ditugaskan kepada bupati dan dilaksanakan oleh camat. "Maka anggaran pendapatan belanja dari kabupaten tersebut harus mengalokasikan," ujarnya.

Hal itu Sri Mulyani bahas, karena mendengar informasi dari Tjahjo Kumolo, di mana kalau bisa ada alokasi semacam itu. "Karena ini kan sama, desa lurah, kok camat tidak dikasih. Nah nanti kami pikirkan saja dalam bentuk Dana Alokasi Umumnya," ujarnya.

Sebagai Menkeu, kata dia, hanya bisa alokasikan dalam bentuk DAU berdasarkan tugas. Namun kalau alokasi DAU terlalu banyak dikasih tanda, itu jadinya bukan dau lagi. Dia menegaskan akan melihat alokasi dan skema seperti apa yang nantinya paling efektif. "Saya ingin, saya dan Pak Mendagri, Dirjen Kemenkeu dan Dirjen Kemendagri duduk sama-sama," ujar Sri Mulyani.

Menurut dia, pembahasan itu agar juga tetap terjadi suatu keseimbangan alokasi di daerah. "Alokasinya melalui apa fungsinya untuk apa. Yang paling penting itu, jangan sampai anggaran dinaikkan, tapi saya tidak tahu ini untuk apa, akuntabilitas seperti apa," ujarnya.

Adapun, kata dia, total anggaran dana desa sebesar Rp 257 triliun selama lima tahun. Nilai itu, tidak pernah mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada 2015 alokasi dana desa sebesar Rp 20,67 triliun. Pada 2016, Rp 46,98 triliun. Pada 2017 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 60 triliun. Dan pada 2019 naik menjadi Rp 70 triliun.

“Untuk meningkatkan pelayanan publik di desa dan memajukan kesejahteraan di desa, anggarannya terus naik, tahun ini Rp 70 trilliun. Dana desa selama lima tahun ini mampu membangun jalan desa 191.600 km, sarana air bersih 959.569 unit, posyandu 24.820 unit," ujar Sri Mulyani.

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

1 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya