Sri Mulyani : Pemilu Tak Halangi Indonesia Perkuat Sektor Ekonomi

Rabu, 20 Maret 2019 12:59 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi jajarannya memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2019. Sri Mulyani melaporkan realisasi APBN hingga akhir Februari 2019, tercatat Rp54,61 triliun atau 0,34 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, kontestasi Pemilu bukanlah halangan bagi Indonesia untuk terus memperkuat sektor ekonomi. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara kunci seminar Fitch Ratings bertajuk "Fitch an Indonesia – The Election, Macro Economy, and Credit Market" di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2019.

Baca: Kesal Dikritik soal Utang, Sri Mulyani: Aset Naik Tidak Dilihat

"Menjalankan Pemilu namun tidak ada stabilitas makro ekonomi? Hal itu tak terjadi di Indonesia," kata Sri Mulyani dalam paparannya di depan peserta seminar yang menghadirkan issuer dan anggota lembaga pemeringkat utang.

Menurut Sri Mulyani, kondisi ekonomi Indonesia, khususnya saat kontestasi, bergerak stabil pasca-reformasi berlangsung. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan politik yang makin transparan. Ia menyebut, sejak 1998, politik negara cenderung makin terbuka dan demokratis.

Kondisi itu membuat masa-masa pemilihan sesudah reformasi hingga pemilu terakhir 2014 cenderung aman. Karenanya Sri Mulyani meyakinkan, keadaan yang sama akan terjadi pada 2019. Kendati, kata dia, Pemilu 2019 sedikit berbeda karena pemilihan presiden dan pemilihan calon legislatif akan berlangsung berbarengan.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani menyatakan kondisi perekonomian Indonesia, khususnya menjelang Pemilu tahun ini, cenderung sama dengan kondisi pemilu sebelumnya. Ia pun meminta sejumlah pihak tidak khawatir. "Selama election (pemilihan umum), makro stabilitas akan tetap prudent dan kontinyu. As well as election, waktunya kita untuk reformasi lebih dalam. Pemilu tantangan kita untuk capai target," kata dia.

Adapun optimisme terhadap perekonomian Indonesia yang dapat menguat di tahun Pemilu didukung oleh sejumlah pencapaian. Di antaranya menurunnya angka defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2018.

Sri Mulyani mengatakan pada 2018, defisit APBN berhasil turun di angka 1,76 persen. Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya, yakni 2017, defisit APBN 2,51 persen. Kondisi itu diakui oleh lembaga pemeringkat utang Fitch Ratings. Lembaga tersebut belakangan mengafirmasi peringkat sovereign credit rating Indonesia pada level BBB/outlook stabil (Investment Grade).

BACA: Jokowi Kesal Neraca Perdagangan Defisit Lagi, Ini Respons Mendag

Dalam laporan teranyarnya, Fitch memaparkan bahwa fundamental Sovereign Credit Indonesia diprediksi kokoh. Hal ini berfaktor cadangan devisa dan pergerakan nilai tukar. Fitch juga menilai pemerintah telah mengamanatkan kebijakan fiskal.

Sri Mulyani mengakui, kendati stabil, perekonomian Indonesia dihadapkan oleh sejumlah tantangan. Di antaranya perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat. Ditambah lagi, perlambatan ekonomi Cina dan kebijakan moneter Amerika Serikat.

MUHAMMAD HENDARTYO

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

1 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

6 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

8 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

18 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

21 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya