Target Tumbuh 30 Persen, Kurikulum Khusus Wisata Halal Disiapkan
Rabu, 20 Maret 2019 10:40 WIB
TEMPO.CO, Lombok - Kementerian Pariwisata memasang target pertumbuhan wisata halal pada tahun 2019 dapat mencapai 20-30 persen. “Khususnya pada sektor perhotelan dan restoran,” kata Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan (BPIK) Kementerian Pariwisata Riwud Mujirahayu dii Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 20 Maret 2019.
Baca: Menteri Pariwisata Arief Yahya: Wisata Halal Tak Melulu Syariat
Riwud menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengejar target ini, seperti menggandeng berbagai asosiasi industri hingga bekerja sama dengan perguruan tinggi terkait penyusunan kurikulum wisata halal untuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) di Indonesia. Tidak hanya itu, saat ini Kemenpar juga tengah menyusun beberapa rumusan untuk pengembangan wisata halal.
Kemenpar mengakui wisata halal sebagai bagian bisnis untuk pariwisata ke depan karena itu kurikulum khusus perlu disiapkan. "Semuanya diatur, misalnya di hotel ada toilet cowok-cewek, harus ada tempat sholat yang tidak lagi di pojokan, dan ada tempat menyusui. Jadi itu yang namanya wisata halal,” Riwud menjelaskan.
Menurut Riwud, pasar wisata halal ini sudah ada sehingga sektor jasa tinggal menyiapkan pelayanan yang diharapkan agar wisatawan terpuaskan. Begitu dia puas, dia akan menyampaikan ke teman lainnya. Ini yang coba kami tanamkan,” ia menambahkan.
Terkait hal ini, Kepala Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, Hamsu Hanafi mengatakan Poltekpar ditunjuk sebagai center of excelencedari Kemenpar terkait wisata halal. Wisata halal, kata dia, memiliki potensi yang luar biasa besar. Ada sekitar satu miliar umat Muslim yang akan melakukan perjalanan wisata terutama dari Timur Tengah dan berkembang setiap tahunnya.