Pemerintah Minta Rekomendasi FAA Ihwal Kelaikan Boeing 737 Max 8

Rabu, 13 Maret 2019 16:24 WIB

Pesawat Boeing 737 Max 8 yang digunakan oleh Maskapai American Airlines dalam penerbangan dari Miami ke New York City di Bandar Udara LaGuardia di New York, Amerika Serikat, 12 Maret 2019. Boeing 737 MAX 8 merupakan pesawat penumpang sipil penerus Boeing 737 Next Generation yang diproduksi di Amerika Serikat. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah melayangkan surat kepada otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA). Surat elektronik itu untuk meminta rekomendasi kelayakan terbang atau airworthiness directive dari pesawat jenis Boeing 737 Max 8 kepada FAA.

Baca: 19 Negara Larang Terbang Pesawat Boeing 737 MAX 8

"Surat dikirim oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan hari ini," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perhubungan, Rabu, 13 Maret 2019.

Polana menjelaskan, dalam surat tersebut, Kementerian Perhubungan ingin meminta masukan dari FAA. "Apakah ada hal-hal yang harus kami pertimbangkan untuk mengukur aspek keamanan dari pesawat Boeing 737 Max 8," kata dia.

Surat balasan dari FAA yang krusial ini ditunggu otoritas penerbangan Tanah Air, baik Kementerian maupun operator penerbangan. Sebab, rekomendasi dari FAA itu akan memuat kepastian apakah Boeing 737 Max 8 benar-benar aman untuk terbang.

Advertising
Advertising

Langkah Kementerian menyurati FAA ini berkaitan dengan insiden kecelakaan pesawat yang menimpa Lion Air dan Ethiopian Airlines. Kedua perusahaan maskapai itu mengalami kecelakaan untuk jenis maskapai yang sama, yakni Boeing 737 Max 8. Peristiwa ini pun terjadi dalam jarak hanya 5 bulan.

Selain rekomendasi, menurut Polana, Kementerian Perhubungan meminta saran terkait pengecekan ulang atau ramp check untuk Boeing 737 Max 8. Ramp check dilakukan setelah Dirjen Perhubungan Udara menetapkan kebijakan pelarangan terbang sementara atau grounded. "Kami juga menunggu pernyataan lebih positif dari FAA mengenai grounded itu," ucap Polana.

Dalam keterangan langsungnya, Polana memperkirakan surat rekomendasi kelayakan terbang dari FAA akan segera terbit pada April nanti. Disinyalir, airworhtines directive alias surat rekomendasi itu akan terbit pada 12 April 2019.

Baca: Lion Air Jatuh, KNKT: Dokumen Penerbangan Mesti Sesuai Kenyataan

Selain berinteraksi dengan FAA, Kementerian Perhubungan menggelar komunikasi intensif dengan negara-negara yang turut mengoperasikan Boeing 737 Max 8 dan Ethiopian Airlines. Komunikasi ini dijalin untuk menunggu perkembangan kasus terkini kecelakaan Ethiopian Airlines seri ET 302 yang mengudara di Addis Ababa, Ethiopia, menuju Nairobi.

Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Avirianto mengatakan ada 11 pesawat Boeing 737 Max 8 di Indonesia yang sedang diinspeksi. Sepuluh di antaranya milik Lion Air dan satu sisanya milik Garuda Indonesia.

Berita terkait

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

10 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

10 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

1 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

3 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya