Sanggah Kubu Prabowo, TKN Jokowi: Jumlah Penderita Stunting Turun

Sabtu, 9 Maret 2019 17:04 WIB

Okky Asokawati. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Kritik dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo ditanggapi oleh Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo alias Jokowi dan Ma'ruf Amin, Okky Asokawati. Okky mengatakan banyak perbaikan di bidang kesehatan yang telah dilalukan pemerintah Jokowi dalam empat tahun terakhir.

Baca: BPN Prabowo Kritik Jokowi, Ada Tol tapi Dilalui Anak Stunting

Salah satunya yaitu menaikkan alokasi anggaran di pos kesehatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi 5 persen. Di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, kata Okky, angkanya hanya sekitar 2,5 sampai 3 persen.

"Jadi Jokowi itu yang mau 5 persen," ujar Okky dalam diskusi bertajuk "Akses Kesehatan untuk Semua," di Kopipahit.id, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Sabtu, 9 Maret 2019.

Penambahan anggaran ini juga diikuti oleh membaiknya sejumlah indikator kesehatan.
Okky Asokawati, mengingatkan bahwa Jokowi telah berhasil menurunkan angka balita stunting dalam beberapa tahun terakhir.

Advertising
Advertising

Pada tahun 2013, kata Okky, Riset Kesehatan Dasar dari Kementerian Kesehatan mencatat angka kejadian stunting nasional mencapai 37,2 persen. Akhir 2018, menjadi angka kejadian stunting turun menjadi 30,8 persen.

Jika terpilih kembali, kata Okky, Jokowi bakal lebih memfokuskan kebijakan kesehatan pada aspek pencegahan penyakit. Pertama, Jokowi bertekad untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang premium untuk mencapai generasi emas 2045. "Ini akan dilakukan lewat Sistem Jaminan Gizi dan Tumbuh Kembang Anak," kata Okky.

Salah satunya dengan program Germas alias Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang telah diatur lewat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2017 sejak 27 Februari 2017. Lewat Inpres ini, Jokowi meminta Kementerian Keuangan memberikan skema insentif bagi daerah yang melaksanakan Germas."Sekarang kalau ada daerah yang kurang mempromosikan ini, maka DAK (Dana Alokasi Khusus)-nya akan dipotong," kata Okky.

Lalu, Jokowi juga bakal membangun lebih banyak tempat penitipan anak lantaran banyak perempuan yang berkarir di dunia kerja. Tempat penitipan anak ini dibentuk lewat Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan pembinaan usaha Ultra Mikro (Umi). "Ini luar biasa, sudah banyak diterapkan di negara lain," ujarnya.

Namun, anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid menilai angka stunting 30,8 persen sebenarnya bisa ditekan lagi jika pemerintah benar-benar menjadikan sektor kesehatan sebagai prioritas. Gamal menyindir janji Jokowi membangun 5000 puskesmas pada 2014 yang hanya terealisasi 286 unit.

Selama ini, kata Gamal, Jokowi lebih fokus mengalokasikan anggaran untuk jalan tol. Padahal, masyarakat tidak mungkin menggunakan tol hanya untuk sekedar ke puskesmas. Untuk itulah, Prabowo dan Sandi melihat yang lebih dibutuhkan masyarakat adalah puskesmas yang dekat dengan mereka. "Ini jauh lebih penting ketimbang pembangunan jalan tol."

Baca: BPN Prabowo: Sistem Iuran BPJS Perburuk Ketimpangan Kesehatan

Gamal pun menyoroti bagaimana pemerintah saat ini kelimpungan mengatasi defisit anggaran di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang terus membengkak. Kondisi saat ini, kata dia, BPJS mengalami defisit, lalu menunggak pembayaran ke rumah sakit, lalu rumah sakit pun telat membayar dokter dan obat. "Ini mengakibatkan industri kesehatan jadi chaos," ujarnya.

Simak berita terkait Prabowo lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

3 jam lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

4 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

5 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

5 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

5 jam lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

6 jam lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

6 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

7 jam lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

7 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

7 jam lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya