Go-Jek Masih Bicara dengan KAI Soal Pengemudi Mangkal di Stasiun

Jumat, 8 Maret 2019 09:35 WIB

Kemacertan panjang terlihat di depan Stasiun Palmerah akibat dari para tukang ojek yang menawarkan jasanya kepada sejumlah penumpang hingga ke badan jalan di Jakarta, (31/10). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi, Go-Jek Indonesia, masih melakukan pembicaraan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) perihal penyediaan shelter dan petunjuk lokasi penjemputan penumpang untuk para mitra pengemudi mereka. Pembicaraan dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang kerap timbul di pintu stasiun karena adanya beberapa pengemudi Go-Jek yang mangkal menunggu penumpang.

BACA: Go-Jek Mangkal Bikin Macet? Ini Respon Pimpinan Go-Jek

Stasiun yang dimaksud yaitu seluruh stasiun milik PT KAI yang melayani perjalanan kereta Commuter Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). "Melalui proses ini, Go-Jek ingin memastikan masyarakat mendapat kenyamanan saat harus berpindah moda transportasi," kata Vice President Corporate Affairs Go-Jek Indonesia, Michael Say dalam keterangannya kepada Tempo di Jakarta, Kamis, 7 Maret 2019.

Sejak November 2018, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menilai kondisi pintu masuk dan keluar stasiun Kereta Commuter Line Jabodetabek saat ini sangat berantakan karena ojek online yang bergerombol. Dia pun meminta operator aplikasi ojek online segera berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait masalah ini.

BACA: GoJek dan Astra Bikin Perusahaan Patungan Demi Kembangkan Go-Car

Advertising
Advertising

Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah meminta kepada para pengemudi ojek onlina yang sering mangkal di kawasan Sudirman-Thamrin dan kawasan perkantoran lainnya untuk menghilangkan kebiasaan itu. "Pemilik usaha ojek online juga mulai pikirkan tempat untuk transit dan penjemputan. Kalau mangkal seperti ini terus akan menimbulkan masalah," ujar Anies di Jakarta, Ahad, 22 Juli 2018.

Walau demikian, titik kemacetan akibat kebiasaan mangkal dari pengemudi ojek online ini tetap terjadi. Salah satunya di Jalan Palmerah Timur, di depan Stasiun Palmerah. Di sana, beberapa pengemudi ojek online mangkal di pinggir jalan di bawah jembatan turun dan naik ke stasiun. Kondisi ini menyumbang kemacetan di jalan tersebut ketika pagi dan sore hari.

Menurut Michael, Go-Jek pada prinsipnya siap menaati peraturan yang ada dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik. Bagi Go-JeK, kata Michael, kenyamanan dan kemudahan pelanggan dalam menggunakan layanan merupakan hal yang terus dijaga. Untuk saat ini pun di beberapa tempat-tempat keramaian, Go-Jek juga sudah memiliki shelter dan pick up points yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna mereka.

Sementara, Senior Manager Corporate Affairs Go-Jek Indonesia, Alvita Chen menyebut mengurangi kemacetan tersebut sebenarnya bukan hanya tugas dari Go-Jek, namun juga tugas dari sejumlah instansi terkait. Penyediaan shelter, kata dia, hanyalah satu solusi yang ditawarkan. "Tapi shelter saja kan tidak cukup (mengatasi kemacetan)," ujarnya, Rabu, 6 Maret 2019.

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

4 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

2 hari lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

3 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

7 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

10 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

10 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

10 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

10 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Raih Nilai TOEFL 500 Agar Lulus Rekrutmen Kerja

11 hari lalu

Tips Raih Nilai TOEFL 500 Agar Lulus Rekrutmen Kerja

Skor TOEFL yang tinggi menjadi syarat dalam rekrutmen sejumlah perusahaan. Bagaimana tips untuk mencapainya?

Baca Selengkapnya

Syarat IPK 3.5 ke Atas dan TOEFL Minimal 500: Fakta-fakta Rekrutmen PT KAI 2024 Dikritisi Warganet

11 hari lalu

Syarat IPK 3.5 ke Atas dan TOEFL Minimal 500: Fakta-fakta Rekrutmen PT KAI 2024 Dikritisi Warganet

Unggahan rekrutmen Management Trainee oleh PT KAI mengundang perdebatan warganet terkait IPK minimal 3.5 hingga sertifikat TOEL minimal bernilai 500

Baca Selengkapnya