Mayoritas Investor Surat Utang ST - 003 Adalah Generasi Milenial

Selasa, 26 Februari 2019 07:05 WIB

Pegawai Kementerian Keuangan bisa menjadi teladan yang nyata dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air.

TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan instrumen surat utang berupa Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri sukuk tabungan ST-003 berhasil menjangkau 13.932 investor di seluruh provinsi di Indonesia dengan total pemesanan sebesar Rp 3,13 triliun.

Baca: Ekonomi Global Lesu, Kemenkeu: Prospek Surat Utang Masih Menarik

Dari jumlah investor tersebut, investor baru e-SBN (yang belum pernah memesan SBR003, SBR004, SBR005, dan ST-002) sebanyak 8.756 investor. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, profil investor Sukuk Negara Tabungan seri ST-003 adalah sebagai berikut:

Jumlah investor terbesar adalah yang melakukan pembelian pada rentang Rp 1 juta-Rp 100 juta, yang mencapai 67,47 persen. Berdasarkan usia, jumlah investor dari generasi milenial (lahir pada 1980-2000, usia saat ini 19-39 tahun) mendominasi dengan porsi mencapai 51,74 persen dari total jumlah investor, atau sebanyak 7.209 investor.

Sementara dari sisi volume pembelian, kelompok Baby Boomers (lahir 1946-1964, usia saat ini 55-73 tahun) adalah terbesar. Angkanya mencapai 41,31 persen dari total volume pembelian atau Rp 1,29 triliun.

Advertising
Advertising

Jumlah investor terbesar berdasarkan kelompok pekerjaan adalah pegawai swasta yang mencapai 37,8 persen, selanjutnya kelompok wiraswasta dan PNS/TNI/ Polri yang masing-masing mencapai 14,46 persen dan 12,06 persen. Adapun volume pembelian terbesar berdasarkan kelompok pekerjaan adalah wiraswasta yang mencapai 30,59 persen, disusul oleh pegawai swasta dan Ibu Rumah Tangga yang masing-masing mencapai 29,06 persendan 13,92 persen.

Baca: Lelang Surat Utang Negara, Minat Investor Capai Rp 66 Triliun

Adapun jumlah nominal pembelian ST-003 terbesar berdasarkan wilayah adalah Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta yang mencapai Rp 1,54 triliun (49,11 persen), wilayah DKI Jakarta mencapai Rp 1,24 triliun (39,5 persen), wilayah Indonesia Bagian Tengah sebesar Rp 337,79 miliar (10,8 persen), dan wilayah Indonesia Bagian Timur senilai Rp 18,21 miliar (0,58 persen). Rata-rata volume pembelian surat utang per investor adalah Rp 224,47 juta.

BISNIS

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

9 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

10 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

10 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya