TEMPO.CO, Jakarta - Minat investor dalam lelang surat utang negara (SUN) yang digelar pemerintah hari ini, Selasa 12 Februari 2019, kembali tinggi mencapai Rp 66,36 triliun.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto, menilai pasar sudah menanti lelang sejak pekan lalu, sehingga penawaran yang masuk cukup tinggi.
“Investor tampaknya sudah bersiap dari minggu kemarin untuk masuk di lelang. Walaupun market sempat tertekan karena rupiah, akhirnya mereka memilih masuk lewat lelang,” katanya, Selasa 1 Februari 2019.
Padahal, pasar sekunder agak tertekan di awal pekan ini karena pelemahan rupiah. Secara umum, hal ini menunjukkan bahwa pasar masih sangat meminati instrumen pemerintah ini.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan lelang merupakan cara terbaik bagi investor, khususnya asing, untuk bisa mendapatkan instrumen dengan imbal hasil (yield) yang lebih tinggi. Pasalnya, saat ini yield SUN dalam tren penurunan di pasar sekunder karena ditopang oleh beragam sentimen yang berkembang di pasar.
Selain itu, dirinya menilai investor juga menyiapkan strategi untuk mengantisipasi ketidakpastian yang akan terjadi di masa mendatang, antara lain karena faktor perang dagang dan Brexit yang memiliki efek domino.
Di sisi lain, kupon SUN Indonesia juga tergolong tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di Asean. Hal ini menjadi daya tarik bagi investor global sebab cash flow yang diterima juga akan tinggi.
Adapun, pemerintah memenangkan hingga Rp25 triliun dari total penawaran investor dalam lelang surat utang kali ini.