BI Pertahankan Suku Bunga Acuan, Rupiah dan IHSG Melemah

Jumat, 22 Februari 2019 10:06 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan atau IHSG terpantau melemah pada perdagangan hari ini. Pelemahan ini terjadi sehari setelah pengumuman Bank Indonesia atau BI mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen.

Baca: Faisal Basri Minta Pemerintah dan BI Waspadai Capital Outflow

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp 14.079 per dolar AS pada hari ini, Jumat, 22 Februari 2019 pukul 08.04 WIB.

Kurs rupiah sebelumnya dibuka terdepresiasi 7 poin atau 0,05 persen di level Rp 14.078 per dolar AS, melanjutkan pelemahan yang dibukukan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Kamis sebelumnya, rupiah berakhir melemah 27 poin atau 0,19 persen di posisi Rp 14.071 per dolar AS seiring dengan bangkitnya dolar AS dari pelemahan.

Sementara itu IHSG tergelincir turun ke zona merah pada awal perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau melemah 0,31 persen atau 20,04 poin ke level 6.517,72 pada pukul 09.14 WIB, setelah dibuka turun 0,30 persen atau 19,58 poin di level 6.518,19.

Advertising
Advertising

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.514,01 – 6.530,22. IHSG tergelincir setelah mampu berakhir menguat 0,38 persen atau 24,98 poin di level 6.537,77 pada perdagangan Kamis kemarin.

Tujuh dari sembilan sektor bergerak di zona merah pagi ini, dipimpin sektor industri dasar (-0,94 persen) dan konsumer (-0,58 persen). Adapun sektor tambang dan perdagangan bergerak positif dengan masing-masing naik 0,42 persen dan 0,4 persen.

Sebelumnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6 persen. Selain itu suku bunga Deposit Facility dipatok di level 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini bahwa tingkat suku bunga kebijakan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal, khususnya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan pada batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset domestik.

Baca: Cadangan Devisa Turun, BI: Terutama Untuk Bayar Utang Pemerintah

BI juga terus menempuh operasi moneter untuk meningkatkan ketersediaan likuiditas dalam mendorong pembiayaan perbankan. Ke depan, kata Perry, BI akan menempuh kebijakan makro prudentsial akomodatif dan penguatan sistem pembayaran dalam rangka memperluas pembiayaan ekonomi.

BISNIS

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

21 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

23 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya