Debat Capres, 3 Kritik Kubu Prabowo soal Infrastruktur Era Jokowi

Minggu, 17 Februari 2019 14:28 WIB

Foto udara aerial pembangunan simpang susun antara jalan tol Sumatra ruas Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) dan jalan tol Sumatera ruas Palembang-Indralaya (Palindra) di Desa Ibul Besar I, Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis, 18 Oktober 2018. Pembangunan jalan tol sepanjang 137 kilometer tersebut menghubungkan tiga kabupaten/kota dan menjadi salah satu pencapaian empat tahun pemerintahan Jokowi-JK di bidang pembangunan infrastruktur. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Debat capres putaran kedua bakal digelar nanti malam akan mengangkat tema di bidang ekonomi meliputi infrastruktur, energi, pangan, sumber daya alam (SDA), dan lingkungan hidup.

Baca: Soal Impor Pangan, Kubu Jokowi: Tak Masalah daripada Harga Naik

Tema infrastruktur menjadi topik cukup menyedot perhatian lantaran pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menempatkannya menjadi prioritas pertama pembangunan. Dalam beberapa bulan terakhir, tak sedikit program Jokowi ini dikritik oleh kubu pesaing Prabowo Subianto.

Berikut ini adalah beberapa kritik yang pernah disampaikan dan coba dirangkum Tempo:

1. Infrastruktur Tanpa Utang Pemerintah

Advertising
Advertising

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengkritik pola pembangunan infrastruktur era Jokowi yang menggunakan utang sehingga membebani keuangan negara. Menurut dia, pembangunan sebenarnya bisa dilakukan tanpa utang atau melalui utang oleh pihak swasta saja.

Sandiaga mencontohkan proyek Tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali) di Jawa Barat yang dibangun hanya lewat utang perbankan oleh swasta yang menggarapnya. “Saya membangun tol Cikopo-Palimanan 116 kilometer tanpa utang. Pak Darmin (Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution) dan Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) mengakui itu,” kata Sandi di sela kampanye di sentra pedagang kaki lima Jalan Urip Sumoharjo, Surabaya, Selasa, 1 Januari 2019.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pengelola Jalan Tol atau BPJT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna, pemerintah sama sekali tidak mengeluarkan dana sepeserpun apalagi berutang untuk pembangunan Tol Cipali.

Herry menjelaskan, mayoritas atau 70 persen sumber pembiayaan untuk pembangunan jalan ini berasal dari utang. Meski begitu, yang berutang adalah badan usaha pelaksana yaitu PT Lintas Marga Sedaya.

Tol dibangun Lintas Marga Sedaya dengan bantuan utang atau kredit sindikasi 22 perbankan yang dipimpin oleh PT Bank Central Asia atau BCA Persero Tbk. Total utang yang diperoleh mencapai Rp 8,8 triliun. "Sementara 30 persen dari modal sendiri," kata Herry saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 3 Januari 2019.

2. Melibatkan Swasta di Proyek Infrastruktur

Pada 9 Desember 2019, Prabowo menyampaikan keinginannya agar pembangunan infrastruktur bisa dilakukan tanpa bergantung pada utang luar negeri. Anggota Tim Ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Drajad Wibowo menyampaikan bahwa salah satu strateginya adalah menggaet sebanyak mungkin swasta pada proyek infrastruktur.

Nantinya, latar Belakang Sandi sebagai pengusaha akan jadi modal utama pasangan ini jika terpilih nanti. "Kan beda kalau yang mengajak itu pejabat seperti Sandi yang sudah mapan sebagai pengusaha papan atas," ujar Dradjad kepada Tempo, Kamis, 3 Januari 2019. Sandiaga pun pernah mengakui bahwa swasta sudah dilibatkan dalam proyek infrastruktur Jokowi, hanya saja belum jadi prioritas utama.

Merespons hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan keterlibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur bukan satu hal yang baru dalam pemerintahan saat ini. Menurut dia, pemerintah telah tidak hanya membangun infrastruktur lewat APBN atau utang, tapi juga lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU, Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah atau PINA, hingga melalui skema ekuitas di pasar modal.

Pada skema equity financing alias pembiayaan ekuitas, di mana sebuah infrastruktur yang sudah berjalan bisa disekuritisasi dengan menawarkannya di pasar modal. Ketika ada pihak swasta yang tertarik, mereka bisa menempatkan modal di dalamnya sehingga pemerintah bisa mendapatkan dana segar baru untuk pembangunan infrastruktur lainnya.

"Kalau sekuritisasi itu tidak utang, bukan debt financing, dan ini juga bukanlah hal yang sama sekali baru, tapi sudah dilakukan," ujar Sri usai menghadiri acara Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin, 10 Desember 2018.

3. Tol Trans Jawa Paling Mahal di ASEAN

Terakhir, salah satu proyek yang dikritik Kubu Prabowo-Sandi adalah jalan tol Trans Jawa yang sering diresmikan Jokowi namun ternyata tarifnya dikritik terlampau mahal. Anggota BPN Prabowo-Sandi Suhendra Ratu Prawiranegara mengatakan, bahwa tarif tol trans Jawa bisa mencapai Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. "Dengan merujuk fakta dan angka di atas, bukan hal yang aneh jika para pengguna jalan tol di Indonesia protes atas tarif tol yang mahal," ucap Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum era 2005-2009 ini pada 7 Februari 2019.

Terkait hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama badan usaha jalan tol (BUJT) sedang merumuskan formula penurunan tarif Tol Trans Jawa. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan upaya ini juga diambil karena kementerian juga menerima aspirasi dari kalangan masyarakat dan pelaku usaha terkait tarif tol Trans Jawa yang dinilai mahal.

Baca: Debat Capres Kedua, Ada Sesi Adu Argumen Tanpa Batas Waktu

"Tim kecil BPJT (Badan Pengelola Jalan Tol) Kementerian PUPR dan Asosiasi Tol Indonesia sedang merumuskan berapa (besaran) yang bisa diturunkan dan apa kompensasinya. Mudah-mudahan dalam 1-2 hari bisa selesai baru nanti kami lapor ke presiden," ujar Basuki di Jakarta, Selasa, 12 Februari 2019.

Simak berita lainnya terkait debat capres di Tempo.co.

Berita terkait

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

19 menit lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

58 menit lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

59 menit lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

2 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

2 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

2 jam lalu

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

PGRI mengingatkan bahwa pemerintahan baru di bawah Prabowo jangan dengan mudah mengubah kurikulum pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

2 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

4 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

4 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya