Bank Indonesia: Utang Luar Negeri Indonesia USD 376,8 Miliar

Jumat, 15 Februari 2019 17:43 WIB

ilustrasi uang

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mencatat total nilai utang luar negeri pada akhir triwulan IV 2018 mencapai US$ 376,8 miliar. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman Zainal mengatakan utang tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 186,2 miliar dan utang swasta termasuk BUMN sebesar US$ 190,6 miliar.

BACA: Pengamat: Tiru Negara Maju, Utang Bisa Dikelola Secara Produktif

"Posisi utang tersebut meningkat US$ 17,7 miliar dibandingkan dengan posisi pada akhir triwulan sebelumnya," kata Agusman dalam keterangan terulis yang diterima Tempo di Jakarta, Jumat 15 Februari 2019.

Agusman menjelaskan kenaikan utang tersebut disebabkan karena neto transaksi penarikan utang luar negeri. Selain itu, juga dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat atau AS sehingga utang dalam rupiah yang dimiliki oleh investor asing tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS.

BACA: Cicil Utang ke BCA, TAXI Jual 1.200 Armada

Kemudian, BI juga mencatat secara tahunan, utang luar negeri pada akhir triwulan IV 2018 tumbuh 6,9 persen year on year (yoy). Angka ini tercatat meningkat sebesar 4,2 persen dibandingkan pada triwulan sebelumnya. Adapun, peningkatan pertumbuhan utang tersebut bersumber dari pertumbuhan ULN pemerintah maupun ULN swasta.

Agusman mengatakan dengan adanya kondisi tersebut maka struktur utang luar negeri tetap sehat. Kondisi tersebut tercermin antara lain dari rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Desember 2018 mencapai sebesar 36 persen.

"Rasio tersebut masih berada di kisaran rata-rata negara peers," kata Agusman.

Di samping itu, kata Agusman, struktur utang luar negeri juga tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,3 persen dari total ULN. Karena itu, BI bersama dengan pemerintah akan terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan ULN dan mengoptimalkan perannya dalam mendukung pembiayaan pembangunan. Sekaligus meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian dari adanya utang.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya