Kemenhub Panggil Maskapai Penerbangan Soal Tiket Pesawat Mahal

Rabu, 13 Februari 2019 15:27 WIB

BRI memberikan diskon pembelian tiket pesawat AirAsia untuk sejumlah destinasi internasional favorit di negara-negara ASEAN selama 24-26 Agustus 2018 (Dok. BRI).

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan memanggil maskapai penerbangan untuk membicarakan soal harga tiket pesawat. Persoalan tarif itu mencuat lantaran dinilai kemahalan oleh masyarakat.

BACA: Tiket Pesawat Mahal, Asita akan Berunjuk Rasa ke Istana

Belakangan, harga avtur disebut mempengaruhi tingginya harga tiket pesawat tersebut. "Litbang sedang melakukan kajian, hari ini dan besok akan memanggil airline untuk melakukan perhitungan kembali terhadap tarif tersebut, Direktorat Angkutan Udara juga hari ini rapat dengan airline soal tarif," ujar Polana di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019.

Adapun Polana menyebut pengaruh harga avtur terhadap tiket pesawat adalah sebesar 24 persen, berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 14 tahun 2016. "Itu tahun 2016, dengan asumsi harga-harga di tahun 2015 akhir atau 2016 awal," ujar Polana. Asumsi itu juga disandingkan dengan kondisi load factor sebesar 65 persen.

Menurut Polana, selain gara-gara avtur, harga tiket pesawat sebenarnya juga dipengaruhi oleh faktor-faktor selain biaya bahan bakar. "Saat ini kami sudah melakukan banyak monitoring dengan mengirim inspektur kami untuk memantau harga tiket," tutur Polana. Ia mengatakan sampai saat ini harga tiket pesawat sejatinya masih berada di bawah koridor yang ditetapkan dalam beleid.

Polana menegaskan harga avtur bukan kewenangan kementeriannya."Avtur di luar kewenangan Kemenhub," ujar Polana dia. Meski, ia berujar kementeriannya telah memanggil Pertamina Aviation terkait harga bahan bakar pesawat itu. Dalam rapat tersebut, anak usaha PT Pertamina (Persero) itu menyampaikan bahwa harga avtur yang dijual sudah kompetitif.

Advertising
Advertising

Sebenarnya, menurut Polana, ada beberapa komponen harga yang bisa diturunkan. Namun, kemenhub tidak bisa mengatur itu lantaran bukan kewenangannya. "Itu barangkali kewenangannya Pertamina atau Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral," ujar dia. Ia menyebut turunnya harga avtur bisa memangkas komponen biaya sehigga bisa ada penyesuaian harga dari tiket pesawat itu.

Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan harga avtur di Indonesia sangat kompetitif. "Jadi harga avtur sekarang posisinya turun terus sejak November dan sudah disampaikan oleh bu menteri BUMN. Jadi harga avtur sangat kompetitif," kata Fajar saat ditemui di Gedung BUMN, Jakarta, Selasa, 12 Februari 2019.

Lebih jauh, Fajar menyebutkan harga avtur di Indonesia khsusunya di Bandara Soekarno Hatta sangat kompetitif. "Kita hanya nomer tiga di Asia Tenggara," ujar dia.

Adapun, pada Senin malam, 11 Februari 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, monopoli dan tingginya harga avtur yang dijual oleh Pertamina menyebabkan maskapai penerbangan dalam negeri menaikkan harga tiket. Untuk mengatasi hal tersebut, Presiden Jokowi menyatakan akan memanggil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pada hari ini untuk membahas persoalan tersebut.

Presiden Jokowi mengaku baru mengetahui harta tiket pesawat domestik meningkat tinggi karena harga avtur yang mahal. "Ternyata avtur yang dijual di Soekarno-Hatta dimonopoli oleh Pertamina," katanya dalam sambutan Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Ia mengatakan, akan memberikan dua pilihan kepada Pertamina. Pertama, meminta Pertamina menyesuaikan harga agar harga avtur domestik setara dengan harga internasional. Jika opsi pertama tidak bisa dilakukan, pilihan kedua pemerintah akan mengizinkan perusahaan minyak lain menjual avtur sehingga menyebabkan kompetisi harga.

Dengan opsi terakhir, Jokowi meyakini akan ada banyak perusahaan minyak tertarik dalam distribusi avtur di Bandara Soekarno-Hatta. Di sisi lain, Jokowi pun yakin Pertamina mampu bersaing.

CAESAR AKBAR | HENDARTYO | FRISKI RIANA

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

12 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

13 jam lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

3 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

4 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

4 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

4 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

4 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya