Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan turut berbelasungkawa atas tewasnya Aldama Putra Pongkala, 19 tahun, taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan Makasar pada Minggu, 3 Januari 2019. Meninggalnya taruna tersebut, menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono diduga akibat tindakan kekerasan oleh seniornya.
Menurut Djoko, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara langsung telah memerintahkan Kepala Badan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan untuk membentuk tim investigasi internal guna melakukan investigasi mengapa kasus tersebut sampai terjadi lagi. "Kemenhub segera membentuk tim investigasi internal yang akan diketuai oleh Sekretaris BPSDM Perhubungan," kata Djoko dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Februari 2019.
Djoko menyesalkan terjadinya tindakan kekerasan di sekolah itu. Menurut dia, Kemenhub telah berulang kali menyampaikan peringatan kepada para pengelola sekolah untuk melaksanakan standar prosedur (protap) pengawasan dan pencegahan terjadinya kekerasan di sekolah-sekolah di bawah pembinaan Kementerian Perhubungan.
Sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut, Kemenhub juga segera mengambil langkah secara internal terhadap unsur sekolah yang lalai dalam melaksanakan tugasnya sehingga peristiwa tindak kekerasan terjadi lagi.
Selanjutnya Kemenhub akan bertanggung jawab terhadap seluruh proses mulai dari rumah sakit sampai dengan pemakaman. Menurut Djoko, Kemenhub telah menyerahkan penanganan kasus itu kepada kepolisian untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
Djoko mengatakan Budi Karya menginstruksikan kepada Kepala BPSDMP agar lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi di bawah pembinaan Kemenhub untuk mencegah terulangnya kasus tewasnya taruna ATKP Makassar.