Andalkan Dua Sektor, Sumbar Bidik Investasi Rp 4,3 T di 2019

Senin, 4 Februari 2019 07:30 WIB

Panorama deretan perbukitan KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 30 April 2017. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat bertandang ke Pulau Lombok. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menargetkan aliran investasi yang masuk mencapai Rp4,3 triliun, sedikit di atas target tahun lalu sebesar Rp4,1 triliun.

Simak: Kata Sri Mulyani Soal Invetasi yang Tak Capai Target

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar Maswar Dedi menyebutkan pemerintah setempat menargetkan investasi sebesar Rp4,3 triliun, baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).

“Prioritasnya adalah untuk sektor pariwisata dan energi terbarukan, karena potensinya yang sangat besar di Sumbar,” ujarnya, Minggu 3 Februari 2019.

Dia menyebutkan pemda setempat fokus mengembangkan sektor pariwisata sebagai sumber ekonomi daerah di masa mendatang, sekaligus memanfaatkan potensi energi terbarukan.

Advertising
Advertising

Dedi mengungkapkan untuk pariwisata, prioritas tahun ini adalah pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata Mandeh di Pesisir Selatan dan KEK Mentawai di Taileleu, Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Saat ini, kata dia, progres penetapan dua KEK itu sedang dalam tahap perencanaan dan pengajuan ke pusat untuk segera ditetapkan.

KEK Mandeh dikembangkan di lahan seluas 400 hektare di Bukik Ameh yang masuk dalam kawasan wisata bahari terpadu Mandeh. Kawasan itu membentang seluas 18.000 hektare dengan sejumlah pulau dan laut yang tenang, sehingga juga dijuluki Raja Ampat-nya Sumbar.

Untuk KEK Mentawai direncanakan dibangun di lahan seluas 2.639 hektare yang 80 persen dari areal itu sudah dibebaskan, sehingga bisa segera dikembangkan oleh investor untuk percepatan infrastruktur pariwisata.

Selain itu, juga potensi – potensi wisata di berbagai daerah di Sumbar yang belum terkelola dengan baik, termasuk dari segi infrastruktur pendukung, dan kesiapan masyarakat.

Untuk bidang energi terbarukan, Sumbar memiliki setidaknya 17 titik geothermal atau panas bumi dengan potensi energi mencapai 1.600 MW.

Saat ini, PT Supreme Energi Muara Laboh sebuah konsorsium antara Indonesia, Prancis dan Jepang, menggarap potensi yang ada di Kabupaten Solok Selatan atau di sekitar kaki Gunung Kerinci, dan PT Hitay Daya Energy asal Turki menggarap potensi di kaki Gunung Talang, Kabupaten Solok.

Dia menyebutkan beberapa investor dari Amerika Serikat, dan sejumlah negara Eropa sudah menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di bidang energi terbarukan di Sumbar.

“Selain pariwisata, dan energi terbarukan, kami juga buka peluang investasi di bidang industri pengolahan, dan bidang yang lain,” kata Dedi.

Adapun, sepanjang 2018, total investasi yang masuk ke Sumbar sebesar Rp4,7 triliun atau mencapai 112 persen dari target Rp4,1 triliun.

Investasi itu terdiri dari PMND sebesar Rp2,3 triliun atau lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar Rp3,4 triliun. Namun, untuk investasi asing mencapai realisasi 341 persen dari target, yakni US$180 juta dari target yang hanya US$52 juta.

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

4 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

8 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

8 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

6 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya