Ekonomi Global Lebih Mencemaskan Investor Ketimbang Pemilu 2019

Kamis, 31 Januari 2019 05:20 WIB

Capres nomor urut 01 Joko Widodo atu Jokowi (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019. ANTARA/Setneg-Agus Suparto

TEMPO.CO, JAKARTA - Kondisi ekonomi global dinilai lebih mengkhawatirkan investor dari pada faktor politik domestik menjelang pemilihan Presiden pada April 2019 mendatang. Kekhawatiran tersebut berdasarkan hasil survei kepada 172 investor institusi yang mengelola dana lebih dari Rp 500 triliun.

Simak: Bertemu Bankir dan Investor, Sri Mulyani Singgung Soal Utang

”Sebanyak 40,1 persen investor institusi menjadikan ekonomi global sebagai faktor risiko yang paling dikhawatirkan,” kata Damhuri Nasution, Tim Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC) di acara Press Talk Peluang dan Risiko Investasi Jelang Pilpres di Jakarta, Rabu, 30 Januari 2019.

Investor institusi yang mengkhawatirkan kondisi politik domestik sebanyak 25,6 persen dan kondisi keamanan sebanyak 20,3 persen. Sedangkan, investor yang menjadikan kondisi ekonomi dalam negeri sebagai faktor risiko hanya 4 persen.

Damhuri menjelaskan berdasarkan hasil survei tersebut dapat diketahui keyakinan investor institusi terhadap kondisi ekonomi dan pasar keuangan pada saat survei dilakukan Desember 2018 dan 3 bulan ke depan Januari hingga Maret 2019. Gambaran persepsi atau keyakinan investor tersebut disusun dalam Katadata Investor Confidence Index (KICI).

Advertising
Advertising

Dari indeks (KICI) bisa diketahui apakah investor cenderung pesimistis atau optimistis dalam melihat perkembangan ekonomi dan pasar keuangan. Investor yang dimaksud adalah Manajer Investasi, Asuransi dan Dana Pensiun.

Menurut Damhuri, dari hasil survei triwulan 1 2019 menunjukkan indeks KICI berada pada level 139,1. Angka ini menandakan bahwa sebagian besar investor institusi optimistis melihat kondisi ekonomi dan pasar keuangan Indonesia pada saat ini (Desember 2018) dan 3 bulan ke depan. ”Bahkan, Dana Pensiun lebih optimistis dibandingkan Manajer Investasi dan Asuransi melihat prospek tiga bulan ke depan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Head of Danareksa Research Institute tersebut.

Meski cenderung optimistis terhadap kondisi ekonomi dan pasar keuangan, menurut Damhuri, faktor ekonomi global memang menjadi perhatian utama para investor. Mereka khawatir karena kondisi ekonomi global menunjukkan tren melambat seiring merebaknya perang dagang Amerika Serikat (AS) — Tiongkok dan normalisasi kebijakan moneter AS.

Wahyu Prasetyawan, Panel Ahli KIC lainnya menambahkan meski menghadapi pilpres, faktor politik memang tidak terlalu dikhawatirkan oleh investor seperti halnya kondisi ekonomi global. Bahkan, hasil survei KICI menunjukkan bahwa 66,3 persen responden menyatakan kondisi politik saat survei dilakukan masih kondusif. Begitupun untuk tiga bulan ke depan, meski jumlahnya menurun, sebanyak 54 persen responden menyatakan bahwa kondisi politik domestik masih stabil dan sangat stabil.

"Ada perubahan tetapi relatif stabil. Investor ini juga sadar politik, tapi dia menilainya dengan kepala dingin juga. Bahwa akan ada perubahan mendekati pencoblosan, tapi perubahan itu tidak mengkhawatirkan," ujar Wahyu.

Dengan adanya keyakinan soal stabilitas politik dan ekonomi dalam negeri, para investor pun memiliki optimisme tinggi terhadap prospek pasar keuangan di Indonesia. Buktinya, sebagian besar investor (84,3 persen) memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan meningkat dalam tiga bulan ke depan.

Dari investor yang optimistis tersebut, malah separuh di antaranya berkeyakinan IHSG akan naik lebih dari 3 persen. "Hanya 15,7 persen yang memperkirakan indeks saham akan turun," kata Wahyu.

MIS FRANSISKA DEWI

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

13 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

5 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

6 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

6 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya