Bertemu Bankir dan Investor, Sri Mulyani Singgung Soal Utang

Rabu, 30 Januari 2019 12:41 WIB

Sri Mulyani Indrawati. Instagram.com/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung masih banyaknya masyarakat yang belum paham mengenai instrumen fiskal. Misalnya instrumen fiskal seperti utang dan juga tax ratio atau rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB.

BACA: JK Sebut Negara Wajar Berutang Untuk Percepat Pembangunan

"Selama masa kampanye seperti sekarang, banyak yang masih bingung atau tak memahami apa itu instrumen fiskal. Mereka seringkali menempatkan instrumen fiskal sebagai objectives dibandingkan sebagai instrumen atau alat," kata Sri Mulyani di Fairmont Hotel, Jakarta Selatan, Rabu 30 Januari 2019.

Adapun pernyataan Sri Mulyani tersebut muncul saat dirinya menyampaikan pidato sebagai keynote speech dalam acara Mandiri Investment Forum. Dalam acara tersebut banyak hadir para bankir dan juga investor. Tampak hadir dalam acara itu Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan juga mantan Menteri Keuangan dan juga Dewan Penasehat Mandiri Institute Chatib Basri.

BACA: Jawab Kritik Prabowo, Airlangga Sebut Semua Negara Punya Utang

Advertising
Advertising

Menurut Sri Mulyani ketidaktahuan tersebut menyebabkan banyak orang sangat terobsesi dengan utang dan juga tax ratio. Padahal, kata dia, baik utang maupun tax ratio harus dilihat sebagai salah satu instrumen atau alat bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Belakangan isu mengenai kondisi utang pemerintah dan juga tax ratio menjadi fokus perhatian publik terutama menjelang pemilihan presiden atau Pilpres. Salah satunya, isu utang dan tax ratio banyak diangkat oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Terakhir, Prabowo bahkan mengatakan, sebaiknya sebutan Menteri Keuangan saat ini diganti dengan Menteri Pencetak Utang. Dia berujar penggantian sebutan ini karena utang Indonesia terus bertambah banyak.

"Utang menumpuk terus, kalau menurut saya jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang," kata Prabowo di acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia untuk Pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Timur, Sabtu, 26 Januari 2019.

Tak hanya Prabowo, mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli bahkan gencar menyoroti soal utang melalui akun twitternya. Misalnya, ia sempat menyebut bahwa pemerintah memiliki surat utang baru 2019 dengan imbal hasil mencapai 11,25 persen.

Kendati demikian, pernyataan Rizal melalui akun twitternya itu kemudian dihapus. Sebab, utang tersebut ternyata bukan diterbitkan baru-baru ini atau 2019 tetapi pada 2009 silam. Hal ini juga dikuatkan oleh bantahan dari Kementerian Keuangan.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti menyebut surat utang itu memang benar, tapi telah diterbitkan sejak 2009, bukan 2019. Imbal hasilnya pun hanya 4,24 persen, bukan 11,625 persen.

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

17 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

20 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya