Ajak Cina Investasi di RI, Luhut Jelaskan Kenapa Harus Sekarang

Selasa, 29 Januari 2019 13:58 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan kembali mengajak para investor Cina untuk menanamkan modalnya Indonesia. Hal itu disampaikan dalam pertemuan pengusaha Cina dan Indonesia yang digelar Lembaga Kerjasama Ekonomi Sosial dan Budaya Indonesia-Cina di Grand Sahid Jaya Hotel, Senin malam lalu, 28 Januari 2019.

Baca: Dunia Soroti Deforestasi, Luhut Pandjaitan: Jangan Dikte Kami

Saat mempromosikan potensi investasi di Tanah Air itu, Luhut menyebutkan sejumlah indikator yang menunjukkan kondisi perekonomian prospektif. Sejumlah indikator ekonomi yang disebutnya bagus adalah kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat saat ini di kisaran Rp 14.071 per dolar AS, inflasi 2018 di bawah 3,13 persen, dan pertumbuhan ekonomi 5,17 persen.

Selain menggeber pembangunan infrastruktur, kata Luhut, pemerintah juga menyalurkan dana desa bagi lebih dari 74.900 desa di Tanah Air. Menurut Luhut, program itu turut berkontribusi pada penurunan rasio gini dan tingkat kemiskinan masing-masing menjadi 0,389 dan 9,82 persen per Maret 2018.

Dari sisi andil terhadap produk domestik bruto global, Indonesia mulai tampil ke permukaan dengan kontribusi 2,5 persen meskipun masih tertinggal jauh dari Cina yang mencapai 35,25 persen, Amerika Serikat 17,9 persen, dan India sekitar 15 persen. Bagi Luhut, seluruh indikator ekonomi itu dapat menjadi alasan kuat bagi pengusaha dari berbagai negara, termasuk Cina, untuk berinvestasi di Indonesia.

Advertising
Advertising

Luhut Pandjaitan menyebutkan investor sangat perlu melirik investasi di Indonesia sekarang karena negara ini adalah adalah destinasi investasi nomor dua terbaik di emerging market setelah Filipina. "Kemudahan juga kami buat, kami sebut online single submission (OSS). Pengurusan izin hanya melalui online, untuk menghindari kasus seperti Meikarta," ujarnya.

Indonesia, kata Luhut, sangat beruntung dapat bekerja sama dengan Cina pada proyek industri bernilai tambah. Industri berbasis nikel di Indonesia Morowali Industrial Park merupakan etalase atau showcase kerja sama itu yang segera disusul oleh proyek serupa di Halmahera, yakni Weda Bay Industrial Park. "Tidak tertutup kemungkinan GDP kami 8 persen-10 persen ke depan karena kami sudah membuat added value industry, tidak raw material lagi," ujarnya.

Bagi Luhut, program One Belt One Road menguntungkan sepanjang Indonesia dan Cina saling mengatur. Indonesia beruntung mempunyai partner bisnis seperti Negeri Tirai Bambu karena lebih mudah berbagi teknologi dibandingkan dengan negara lain.

Baca: Tarif Tiket Pesawat, Luhut: Maskapai Jangan Semaunya

Cina sejauh ini merupakan penanam modal asing terbesar ketiga di Indonesia setelah Singapura dan Jepang. Mengutip data BKPM, realisasi investasi Negeri Tembok Raksasa sepanjang Januari-Maret 2018 senilai US$1,8 miliar. "Jadi kalau teman-teman Tiongkok mau investasi, taruh saja di sini, enggak usah takut," kata Luhut.

BISNIS

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

12 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya