Sri Mulyani Sebut Tekanan Ekonomi Global 2019 Tak Seberat 2018

Selasa, 22 Januari 2019 16:03 WIB

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution membunyikan lonceng didampingi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, saat pembukaan perdagangan 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 10,4 poin atau 0,16 persen ke 6.204 pada pembukaan perdagangan saham 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dana moneter internasional atau IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini dan 2020 karena masih adanya bayang-bayang ketidakpastian ekonomi. Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai tekanan yang timbul tidak akan seberat seperti tahun lalu, 2018.

Simak: Prabowo Sebut Indonesia Setingkat Haiti, Sri Mulyani: Adoh!

Sri Mulyani mengatakan Indonesia tetap akan menjaga stabilitas ekonomi domestik dari tekanan ekonomi global, sembari mendorong potensi-potensi pendorong pertumbuhan ekonomi, seperti investasi dan konsumsi rumah tangga.

"Kita fokus menjaga faktor-faktor pertumbuhan dan stabilitas ekonomi dalam lingkungan yang bergerak cepat," ujar dia, Selasa 22 Januari 2019.

Pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Senin 22 Januari kemarin, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 0,2 persen menjadi 3,5 persen pada 2019.

Advertising
Advertising

Sementara untuk 2020, IMF memperkirakan ekonomi dunia hanya akan tumbuh 3,6 persen atau turun 0,1 persen dibandingkan proyeksi IMF sebelumnya yang diumumkan pada Oktober 2018 lalu.

Meskipun tekanan ekonomi global masih membayangi, Sri Mulyani mengatakan perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2019 masih memiliki momentum untuk terus berlanjut. Namun pertumbuhan ekonomi dunia memang tidak sekencang yang diperkirakan sebelumnya.

Selain itu, saat ini, kata Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi global juga dipengaruhi dari ketidakpastian dinamika politik di Amerika Serikat karena masih berlangsungnya penutupan (shutdown) pemerintahan. Negara raksasa ekonomi selain AS, yakni China juga melakukan penyesuaian kebijakan untuk merespon ketidakpastian dari AS tersebut.

"Shutdown AS akan memperlemah pertumbuhan ekonomi di AS, di negara negara maju juga akan alami pelemahan dan China lakukan penyesuaian dengan ekonomi yang slow down," ujar Sri.

Untuk Indonesia, Sri Mulyani masih optimsitis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,3-5,4 persen.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

15 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

4 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya