Perang Dagang AS - Cina, Nike Alihkan Pesanan ke Pabrik di RI

Rabu, 9 Januari 2019 18:00 WIB

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan produsen alas kaki Nike bakal mengalihkan sebagian pesanannya kepada pabrik di Indonesia sebagai dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Namun ia belum bisa menyebut berapa besar pesanan dari perusahaan berlogo centang itu ke Indonesia.

Baca: Jack Ma Ramal Perang Dagang Cina - Amrik Bisa Puluhan Tahun

"Dengan adanya trade war, beberapa produsen, saya sudah bertemu dengan Nike dan yang lain, principle yang sudah menyatakan akan men-shift sebagian order ke Indonesia," ujar Airlangga di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019.

Airlangga belum mau membahas banyak soal rencana Nike tersebut lantaran saat ini masih dalam tahap pembahasan. Namun mereka sudah menyampaikan niatannya agar Indonesia mengisi stok guna memenuhi permintaan pasar. "Mereka sedang menyampaikan intention untuk mengisi tambahan demand, mereka akan memberikan kesempatan itu kepada Indonesia."

Menurut Airlangga, bukan cuma Nike yang bakal memesan produk alas kaki dari Indonesia, melainkan aneka merek lainnya. Hanya saja, ia belum mau membocorkan perusahaan sepatu apalagi yang memesan dari produk dari Indonesia. "Ada beberapa perusahaan dari Taiwan juga akan melakukan investasi di Indonesia, juga beberapa brand sepatu lain," katanya.

Advertising
Advertising

Selain di sektor alas kaki, Indonesia juga ketiban berkah di sektor otomotif akibat dampak perang dagang antara dua negara adi daya tersebut. Dua raksasa otomotif, Volks Wagen dari Jerman dan Hyundai dari Korea Selatan dikabarkan bakal berinvestasi di Indonesia. "Iya di otomotif juga akan ada tambahan kapasitas, dari Eropa dan Asia," tutur dia.

Airlangga mengatakan investasi di sektor otomotif bakal naik dalam jumlah besar meski dia belum bisa menyebut nominalnya. Investasi di sektor otomotif itu juga harapannya bisa mendongkrak ekspor Indonesia karena 50 persen investasi yang bakal masuk itu disebut berorientasi ekspor. Tambahan investasi tersebut kini masih menunggu regulasi atau fiskal yang membutuhkan tanda tangan dari Kementerian Keuangan.

Baca: Ekspor Anjlok, Sri Mulyani: Terimbas Perang Dagang Cina - AS

Di samping investasi-investasi itu, Airlangga mengatakan ada beberapa industri yang bersiap berinvestasi lagi di tahun ini antara lain perusahaan petrokimia Lotte Chemical dan Chandra Asri Petrochemical, industri Pulp and Paper di Riau dan Sumatera Selatan, serta industri baja di Morowali.

Simak berita lainnya terkait perang dagang hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

2 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

3 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

7 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

22 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

23 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya