Luhut: Jika Pengelolaan Utang Berbahaya, Respons Market Gak Bagus

Rabu, 9 Januari 2019 11:02 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal kritik dari kubu calon presiden dengan nomor urut 02 soal pengelolaan utang pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Luhut, pengelolaan utang pemerintah sudah baik, terbukti dengan respon pasar yang baik belakangan ini.

Baca: Laporan Bank Dunia Soal Infrastruktur, Luhut: Pencapaian Bagus

"Kalau (pengelolaan utang) dianggap berbahaya, respons market enggak akan bagus. Market enggak bisa dibohongi," kata Luhut di kantornya, Selasa, 8 Januari 2019.

Luhut menegaskan kondisi perekonomian bagus dengan bukti rupiah yang terus menguat hingga kisaran Rp 14.100 per dolar Amerika Serikat setelah sebelumnya sempat berfluktuasi dan sempat mencapai Rp 15.000 pada tahun lalu. Hal tersebut juga seiring dengan pergerakan positif di pasar modal. "Cadangan devisa kita juga naik, jadi ukurannya di situ, makroekonomi kita bagus," ujar Luhut.

Kondisi perekonomian Indonesia juga, kata Luhut, dipuji oleh Presiden Bank Dunia yang baru saja mengundurkan diri, Jim Yong Kim. Luhut berujar Kim yang bakal membuat perusahaan Infrastructure Fund pasca mundur dari jabatannya menilai Indonesia salah satu tempat yang baik untuk berinvestasi infrastruktur.

Advertising
Advertising

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Gamal Albinsaid, mengritik pengelolaan utang pemerintahan Presiden Joko Widodo. Melalui akun twitternya @Gamal_Albinsaid, ia menyertakan infografis soal sepuluh Badan Usaha Milik Negara yang memiliki banyak utang.

"Ini bukan soal angka, ini soal luka, Luka Indonesiaku. Saya katakan ini karena saya menyadari betapa beratnya tugas yang menunggu kita semua di depan sana," cuit Gamal, Sabtu, 5 Januari 2019.

Dalam cuitannya, Gamal menyertakan sebuah infografis bertajuk 'Utang BUMN Membengkak'. Di dalam infografis itu ada sepuluh BUMN yang memiliki utang terbesar, antara lain Bank BRI dengan utang Rp 1.008 triliun, Mandiri Rp 997 triliun, BNI Rp 660 triliun, PLN Rp 543 triliun, dan Pertamina Rp 522 triliun. Selain itu juga Bank BTN Rp 249 triliun, Taspen Rp 222 triliun, Waskita Karya Rp 102 triliun, Telkom Rp 99 triliun dan Pupuk Indonesia Rp 76 triliun.

Baca: Luhut: Saya Hidupnya Udah Enak, Ngapain Bekingin Pengusaha Ikan

Pada unggahan yang sama, Gamal juga membandingkan utang luar negeri pemerintahan Joko Widodo yang disebut tertinggi dalam perjalanan bangsa. Dalam unggahan itu pemerintahan Jokowi disebut berutang Rp 4.395,9 Triliun per November 2018. Angka itu paling besar dibandingkan dengan Presiden Soeharto Rp 551,4 triliun, Presiden Habibie Rp 938,8 triliun, Presiden Abdurrahman Wahid Rp 1.271,4 triliun, dan era Presiden Megawati Soekarnoputri Rp 1.298 trilun.

Simak berita lainnya terkait Luhut hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

46 menit lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

3 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

4 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

5 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

15 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

15 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

16 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya