Sri Mulyani: Defisit Anggaran di Akhir 2018 Capai Rp 259,9 T

Rabu, 2 Januari 2019 18:55 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berpidato dalam pertemuan negara-negara G-20 di Buenos Aires, Argentina, 20 Maret 2018. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi defisit anggaran hingga akhir 2018 mencapai Rp 259,9 triliun atau 1,76 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Hal ini memperlihatkan adanya pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang positif dengan kinerja yang sangat sehat dan kredibel," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers perkembangan APBN 2018 di Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.

Baca: Refleksi 2018 Sri Mulyani: Defisit APBN Terendah Sejak 2012

Sri Mulyani mengatakan pencapaian defisit anggaran ini jauh di bawah target yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp 325,9 triliun atau 2,19 persen terhadap PDB. Realisasi defisit anggaran ini berasal dari pendapatan negara sebesar Rp 1.942,3 triliun dan belanja negara sebesar Rp 2.202,2 triliun.

Pendapatan negara tersebut mencakup penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.521,4 triliun, penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 407,1 triliun dan hibah sebesar Rp 13,9 triliun. Sedangkan belanja negara mencakup belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp 1.444,4 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa Rp 757,8 triliun.

Dalam kesempatan ini, pembiayaan anggaran juga hanya tercatat sebesar Rp300,4 triliun karena kinerja penerimaan negara yang memadai hingga akhir tahun. "Penurunan realisasi pembiayaan tersebut juga diiringi dengan penurunan realisasi pembiayaan utang netto," kata Sri Mulyani.

Baca: Sri Mulyani Buka-bukaan Soal Alotnya Negosisasi Freeport

Advertising
Advertising

Dengan pembiayaan tersebut, maka neraca keseimbangan primer hanya tercatat negatif Rp 1,8 triliun yang berarti pembiayaan untuk menutup utang makin berkurang. Sri Mulyani memastikan angka realisasi ini masih bersifat sementara, karena penghitungan APBN 2018 masih terus berlangsung, meski tahun berjalan anggaran sudah berakhir.

ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

2 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

4 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya