Usai Tsunami Selat Sunda, Okupansi Hotel di Anyer Turun 10 Persen

Rabu, 26 Desember 2018 11:52 WIB

Foto udara kerusakan akibat tsunami Selat Sunda di wilayah pesisir Pandeglang, Banten, Minggu 23 Desember 2018. BNPB menyatakan korban akibat tsunami yang terjadi Sabtu (22/12/2018) malam, mencapai 229 orang meninggal dunia, 408 orang hilang dan ratusan lainnya luka-luka. ANTARA FOTO/HO-Susi Air

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha hotel menyebutkan terjadi penurunan tingkat keterisian hotel usai bencana alam dan tsunami Selat Sunda. Ketua Harian Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten Ashok Kumar menuturkan okupansi hotel di Anyer dan sekitarnya pada liburan Natal dan Tahun Baru turun sekitar 10 persen. Sebelumnya angka okupansi mencapai 80-90 persen.

Baca: Tsunami, BNPB: Pemda Harus Patuhi Tata Ruang

Ashok menyebutkan penurunan okupansi ini akibat adanya pembatalan dan penundaan atau ganti hari menginap akibat tsunami yang menerjang Banten pada Sabtu pekan lalu. Sedikitnya, kata dia, 20 hotel mengalami kerusakan baik ringan maupun berat yang terletak di pesisir pantai Carita dan Tanjung Lesung.

"Kami meyakinkan tamu-tamu bahwa memang sudah dilakukan perbaikan dan kondisinya seperti ini. Kerugian mencapai Rp 5 miliar," ujar Ashok, Selasa, 25 Desember 2018.

Sementara itu, Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia Azril Azahari mengatakan kondisi pariwisata Indonesia memang sangat terpengaruh dengan bencana Tanah Air. "Di tahun ini sendiri banyak terjadinya bencana memang berpengaruh pada kondisi pariwisata Indonesia," katanya

Advertising
Advertising

Indonesia perlu memiliki mitigasi bencana agar meminimalisir dampak ke pariwisata. Selain itu, Indonesia perlu memiliki jalur evakuasi yang jelas di setiap tempat pariwisatanya. Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang rawan terjadinya bencana alam terutama gunung meletus.

"Memang Indonesia punya wisata yang bagus tapi dibalik itu perlu ada mitigasi bencana yang baik. Adanya 3 negara yang telah memberikan travel advice akibat bencana kemarin yakni Inggris, Kanada dan Australia berdampak pariwisata Indonesia ke depannya," tutur Azril.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan salah satu faktor penyebab tak tercapainya target wisman pada tahun ini yakni hanya sekitar 16,2 juta dari target 17 juta kunjungan. Bencana Gempa yang terjadi di Lombok berdampak pada berkurangnya wisman ke Indonesia setiap bulannya sebanyak 100.000 kunjungan.

Baca: Dihantam Tsunami, Tanjung Lesung Beroperasi Lagi Mulai 1 Januari

"Dari Agustus hingga kini, kehilangan 500.000 wisman akibat gempa Lombok. Di samping ada faktor lain seperti jatuhnya Lion, zero dollar tour, tenggelamnya kapal di Danau Toba, dan lain sebagainya," katanya.

BISNIS

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

22 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

1 hari lalu

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

Airbnb mengumumkan 11 ikon yang dibuat ulang dari beberapa adegan paling populer dalam budaya pop.

Baca Selengkapnya

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

3 hari lalu

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

Michelin Key fokus pada penghargaan hotel, berbeda dengan Michelin Star yang fokus pada kuliner.

Baca Selengkapnya

Inilah Hotel Pertama yang Memperoleh Gelar Michelin Key di Amerika Serikat

3 hari lalu

Inilah Hotel Pertama yang Memperoleh Gelar Michelin Key di Amerika Serikat

Setiap hotel yang masuk dalam daftar Michelin Key telah dinilai berdasarkan lima kriteria oleh tim seleksi

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

4 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

5 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

5 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya