TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyiapkan 113 titik distribusi yang bekerja sama dengan perbankan yang disebut kas titipan di daerah, khususnya di wilayah yang tidak ada kantor BI. Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU) Bank Indonesia Luctor Etemergo Tapiheru menuturkan langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi permintaan uang tunai pada saat libur Natal dan Tahun Baru. Dengan sistem itu, kata Luctor, perbankan yang berada di daerah bisa menarik di kantor kas titipan.
"Kami pantau terus, mereka punya batas plafonnya berapa. Setiap kurang dari plafon, akan kami isi kembali," kata Luctor, Jumat 21 Desember 2018.
Selam periode libur tersebut, BI menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 101,1 triliun hingga akhir tahun ini selama satu bulan. Ia mengatakan jumlah tersebut naik 10,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 91,7 triliun. Menurut dia, sampai saat ini, komposisinya didominasi oleh permintaan uang pecahan besar, yaitu 98 persen kira-kira berupa uang pecahan besar.
"Karakteristik ini berbeda dengan lebaran yang kebutuhan uang kecilnya lebih banyak," ujar Luctor.
Menurut Luctor tren lonjakan penyediaan uang tunai masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hingga kemarin, BI mencatat penarikan uang tunai sudah mencapai Rp 96 triliun. Luctor menuturkan angka tersebut akan terus naik lantaran perbankan masih beroperasi pada 27-30 Desember 2018.
"Stok kami secara nasional sudah cukup dan sudah terdistribusi merata ke seluruh kantor perwakilan. Kami ada kas minimum di setiap kantor wilayah, sehingga tidak perlu khawatir ada kekosongan atau kekurangan," ujar Luctor.
Untuk sistem pembayaran non tunai, Direktur Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (DPSP) Ery Setiawan menuturkan Bank Indonesia telah menyiapkan tiga sistem untuk meningkatkan kewaspadaan, yaitu Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKBI) untuk transfer dana dan debet yang nilainya di bawah Rp 500 juta, dan Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) untuk transaksi surat berharga negara (SBN).
"Ini harus kami jaga karena setiap akhir tahun kami mengalami peningkatan transaksi yang cukup tajam di akhir tahun," ujar Ery.
Ery menuturkan untuk mengoptimalkan sistem tersebut, BI sudah menjalankan tiga hal. Pertama, BI memastikan seluruh perangkat sistem baik internal atau eksternal RTGS berfungsi dengan baik. Kedua, BI menginformasikan penambahan jam operasional sebanyak 1 jam sejak 19 Desember 2018 hingga akhir tahun jadi pukul 17.30 dan menginformasikan libur jatuh pada 24-25 Desember 2018.
Ketiga, BI akan berkoordinasi dengan kantor BI di daerah, terutama yang memiliki kantor pusat di sana.
<!--more-->
Sejumlah bank juga telah menyiapkan sejumlah antisipasi dalam libur panjang ini. Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menuturkan Bank Mandiri menyiapkan dana Rp13,73 triliun selama periode 3 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari alokasi yang disiapkan pada periode normal.
Dari nilai tersebut, Bank Mandiri mengalokasikan Rp1,9 triliun per hari untuk memasok mesin ATM di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah destinasi wisata. "Alokasi harian tersebut juga meningkat 11 persen dari kondisi normal," ujar Rohan, kemarin.
Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto menuturkan Bank BRI juga akan menyiapkan kebutuhan uang tunai sebesar Rp 49,2 Triliun selama dua pekan atau Rp24,6 triliun per pekan selama periode libur panjang tersebut. Bambang menuturkan BRI tetap melaksanakan operasional layanan perbankan pada tanggal 24 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 pada 229 unit kerja di seluruh Indonesia.
"Selain itu, layanan perbankan 24 jam Bank BRI seperti diantaranya BRI Mobile, internet Banking BRI, SMS Banking BRI juga dapat dimanfaatkan nasabah," ujar Bambang.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan BCA menyiapkan uang tunai sebesar Rp 33 triliun dalam mengantisipasi kebutuhan uang tunai dalam periode libur ini. Selain itu, BCA memastikan sejumlah layanan tetap beroperasi, salah satunya 17.000 anjungan tunai mandiri (ATM). Menurut Jahja, nasabah juga bisa melakukan transaksi setoran uang tunai dapat menggunakan mesin ATM Setor-Tarik BCA selama 24 jam.
"Kami berharap layanan tersebut bisa memberikan kemudahan bagi nasabah yang membutuhkan uang tunai saat bepergian," tutur Jahja.