Desember 2018, Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp 101 Triliun

Sabtu, 22 Desember 2018 06:00 WIB

Seorang perempuan menunjuukan uang pecahan lama yang akan ditukarkan nasabah di kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 17 Desember 2018. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyiapkan 113 titik distribusi yang bekerja sama dengan perbankan yang disebut kas titipan di daerah, khususnya di wilayah yang tidak ada kantor BI. Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU) Bank Indonesia Luctor Etemergo Tapiheru menuturkan langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi permintaan uang tunai pada saat libur Natal dan Tahun Baru. Dengan sistem itu, kata Luctor, perbankan yang berada di daerah bisa menarik di kantor kas titipan.
"Kami pantau terus, mereka punya batas plafonnya berapa. Setiap kurang dari plafon, akan kami isi kembali," kata Luctor, Jumat 21 Desember 2018.
Selam periode libur tersebut, BI menyiapkan uang tunai sebanyak Rp 101,1 triliun hingga akhir tahun ini selama satu bulan. Ia mengatakan jumlah tersebut naik 10,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 91,7 triliun. Menurut dia, sampai saat ini, komposisinya didominasi oleh permintaan uang pecahan besar, yaitu 98 persen kira-kira berupa uang pecahan besar.
"Karakteristik ini berbeda dengan lebaran yang kebutuhan uang kecilnya lebih banyak," ujar Luctor.
Menurut Luctor tren lonjakan penyediaan uang tunai masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hingga kemarin, BI mencatat penarikan uang tunai sudah mencapai Rp 96 triliun. Luctor menuturkan angka tersebut akan terus naik lantaran perbankan masih beroperasi pada 27-30 Desember 2018.
"Stok kami secara nasional sudah cukup dan sudah terdistribusi merata ke seluruh kantor perwakilan. Kami ada kas minimum di setiap kantor wilayah, sehingga tidak perlu khawatir ada kekosongan atau kekurangan," ujar Luctor.
Untuk sistem pembayaran non tunai, Direktur Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (DPSP) Ery Setiawan menuturkan Bank Indonesia telah menyiapkan tiga sistem untuk meningkatkan kewaspadaan, yaitu Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKBI) untuk transfer dana dan debet yang nilainya di bawah Rp 500 juta, dan Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) untuk transaksi surat berharga negara (SBN).
"Ini harus kami jaga karena setiap akhir tahun kami mengalami peningkatan transaksi yang cukup tajam di akhir tahun," ujar Ery.
Ery menuturkan untuk mengoptimalkan sistem tersebut, BI sudah menjalankan tiga hal. Pertama, BI memastikan seluruh perangkat sistem baik internal atau eksternal RTGS berfungsi dengan baik. Kedua, BI menginformasikan penambahan jam operasional sebanyak 1 jam sejak 19 Desember 2018 hingga akhir tahun jadi pukul 17.30 dan menginformasikan libur jatuh pada 24-25 Desember 2018.
Ketiga, BI akan berkoordinasi dengan kantor BI di daerah, terutama yang memiliki kantor pusat di sana.
<!--more-->
Sejumlah bank juga telah menyiapkan sejumlah antisipasi dalam libur panjang ini. Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menuturkan Bank Mandiri menyiapkan dana Rp13,73 triliun selama periode 3 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari alokasi yang disiapkan pada periode normal.
Dari nilai tersebut, Bank Mandiri mengalokasikan Rp1,9 triliun per hari untuk memasok mesin ATM di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah destinasi wisata. "Alokasi harian tersebut juga meningkat 11 persen dari kondisi normal," ujar Rohan, kemarin.
Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto menuturkan Bank BRI juga akan menyiapkan kebutuhan uang tunai sebesar Rp 49,2 Triliun selama dua pekan atau Rp24,6 triliun per pekan selama periode libur panjang tersebut. Bambang menuturkan BRI tetap melaksanakan operasional layanan perbankan pada tanggal 24 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 pada 229 unit kerja di seluruh Indonesia.
"Selain itu, layanan perbankan 24 jam Bank BRI seperti diantaranya BRI Mobile, internet Banking BRI, SMS Banking BRI juga dapat dimanfaatkan nasabah," ujar Bambang.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan BCA menyiapkan uang tunai sebesar Rp 33 triliun dalam mengantisipasi kebutuhan uang tunai dalam periode libur ini. Selain itu, BCA memastikan sejumlah layanan tetap beroperasi, salah satunya 17.000 anjungan tunai mandiri (ATM). Menurut Jahja, nasabah juga bisa melakukan transaksi setoran uang tunai dapat menggunakan mesin ATM Setor-Tarik BCA selama 24 jam.
"Kami berharap layanan tersebut bisa memberikan kemudahan bagi nasabah yang membutuhkan uang tunai saat bepergian," tutur Jahja.
Simak berita tentang Bank Indonesia hanya di Tempo.co

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

15 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

17 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya