Sri Mulyani Ingin Semua Pejabat Daerah Siap dengan DAU Dinamis

Selasa, 11 Desember 2018 08:36 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo (tengah) dan Inspektur Jenderal Sumiyati menghadiri Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2019 di Kemenkeu, Jakarta, Senin 10 Desember 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita panjang lebar soal perubahan yang terjadi pada penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU). Mulai tahun 2019, penyaluran DAU dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah resmi dilakukan secara final alias tetap dan tidak berubah dalam satu tahun anggaran.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Kampus Vokal Hadapi Isu Perubahan Iklim

"Tahun lalu kami coba DAU dinamis, ternyata daerah belum siap," kata Sri saat memberi sambutan kepada ratusan pejabat daerah dalam acara Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun
Anggaran 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin, 10 Desember 2018.

DAU merupakan anggaran yang bertujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, pemerintah resmi menaikkan DAU sebesar Rp Rp 417,9 triliun, dari tahun lalu yang hanya Rp 401,5 triliun.

Di sisi lain, penyaluran DAU secara final sebenarnya bukanlah hal baru karena sudah dilakukan sebelum tahun 2017. Namun, Kementerian Keuangan kemudian melihat sistem DAU final ini justru berdampak pada beban keuangan negara ketika terjadinya penurunan penerimaan negara. Sehingga mulai 2017, sistem penyaluran DAU dibuat dinamis agar kondisi keuangan negara tetap
sehat.

Advertising
Advertising

Tapi niatan Kemenkeu ini justru menimbulkan kondisi lain di daerah. "Daerah siap DAU naik, tapi gak siap turun," ujar Sri disambut oleh tawa pejabat daerah yang hadir di acara tersebut. Melihat hal itu, Sri langsung menimpalinya, "Langsung ketawa dan tepuk tangan, itu menggambarkan pengertian yang salah."

Sri mengatakan bahwa di pemerintah pusat, kondisi keuangan negara juga bersifat dinamis karena terpengaruh kondisi eksternal. Misalnya, harga minyak dunia diasumsikan US$ 70 per barel, ternyata hasilnya US$ 50 per barel. Lalu kurs rupiah yang diasumsikan Rp 13.400 per dolar Amerika Serikat, ternyata jadinya Rp 14.400. Itulah sebabnya, kata Sri, anggaran harus dikelola secara dinamis berdasarkan proyeksi dan estimasi.

Kondisi eksternal tersebut juga mau tak mau menyebabkan penerimaan negara pun berubah-ubah. Sehingga, Sri menilai DAU pun harusnya bersifat dinamis karena menyesuaikan dengan
penerimaan. Bagi Sri, suatu daerah harus bisa memiliki kemampuan penyesuaian anggaran secara dinamis. "Kalau lagi tumbuh harus bisa saving, kalau lagi turun, gelontorkan uang ke masyarakat agar ekonomi bisa tumbuh, itulah esensi dari kebijakan fiskal," ujarnya.

Tapi kemudian, kata Sri, pemerintah daerah yang belum siap dengan DAU dinamis ini justru melapor ke Presiden Joko Widodo, mengeluh ke Wakil Presiden Jusuf Kalla, lalu ke Ketua DPR hingga DPD. "Akhirnya, yowislah (ya sudahlah) kami bikin final dulu," tuturnya. Maka dengan begitu, nasib DAU dinamis pun kandas, hanya bertahan dua tahun saja dari 2017 dan 2018.

Tapi Sri tak ingin berlama-lama dengan sistem DAU final ini. Sri telah meminta anak buahnya yaitu Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Astera Primanto Bhakti memberikan pelatihan
terus-menerus agar pemerintah daerah bisa mengelola anggaran dengan lebih baik. "Agar suatu saat nanti, saya minta DAU final akan diubah lagi menjadi dinamis, kalau kapasitas fiskal daerah sudah lebih baik," ungkap Sri Mulyani.

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

Apakah program makan siang gratis yang dijanjikan sebelumnya dapat segera dibahas masuk RAPBN menyusul penetapan Prabowo sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya