Susi Pudjiastuti Bicara Soal Terumbu Karang di Monaco

Kamis, 6 Desember 2018 13:12 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti resmi membuka acara Perlombaan Renang pada Kejuaraan Selam Nomor Laut Pangandaran Open 2018 antar Klub Selam Indonesia di Pantai Timur Pangandaran, Sabtu, 17 November 2018. Foto/Dok.Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan terumbu karang Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman. Menurut dia, ancaman pemanasan global terhadap terumbu karang juga terjadi di dunia.

BACA: Luhut Panggil Susi Pudjiastuti Bahas Kapal Sitaan Pekan Depan

"Tak hanya di Indonesia, di dunia pada umumnya jumlah terumbu karang terus menurun drastis akibat global warming, penangkapan ikan ilegal dan kegiatan merusak manusia lainnya. Ini harus menjadi perhatian bersama," kata Susi Pudjiastuti dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis, 6 Desember 2018.

Hal inidisampaikan disela kunjungan kerja Susi Pudjiastuti di Monaco. Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat dan mempelajari pusat Pusat Ilmiah Monaco (The Scientific Center of Monaco) sebagai referensi pembangunan Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute (PIAMARI) dan Morotai Integrated Aquarium and Marine Research Institute (MIAMARI) yang pembangunannya akan selesai dalam waktu dekat.

Dalam kunjungan tersebut, Susi dan rombongan delegasi RI diterima oleh Presiden Pusat Ilmiah Monaco, Patrick. Mereka berdiskusi mengenai perkembangan penangkapan ikan ilegal dan kondisi terumbu karang Indonesia.

Susi Pudjiastuti mengajak semua peneliti untuk ikut menyelamatkan terumbu karang dunia. Susi didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti Poerwadi dan Duta Besar (Dubes) Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Perancis merangkap Andora dan Monaco, Letjen (Purn) Hotmangaradja MP Pandjaitan mengunjungi Pusat Ilmiah Monaco (The Scientific Center of Monaco).

Advertising
Advertising

Rombongan juga melakukan studi lanjutan dengan melihat-lihat fasilitas yang tersedia di Pusat Ilmiah Monaco didampingi peneliti Biologi Laut, Didier Zocolla. Di hari yang sama, rombongan juga bertemu dengan Honorary Consul RI untuk Monaco, Mahmoud Shaker Al-Abood guna membahas peluang dan hubungan kerja sama kedua negara di bidang kelautan dan perikanan dan hal terkait lainnya.

Susi Pudjiastuti bersama rombongan juga menghadiri rapat koordinasi Keketuaan Bersama International Coral Reef Initiative (ICRI) di Museum Oseanografi Monaco. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Susi bertemu dengan Minister Plenipotentiary, Special Adviser to the Prime Minister on Sustainable Development Issues Monaco, Bernard Faultier; Vice-president Chief Executive Officer of the Prince Albert II of Monaco Foundation; dan Margareth Johnson General Manager of Great Barrier Reef Marine Park Authority Australia.

Pertemuan tersebut merupakan pre-meeting Keketuaan Bersama ICRI 2018-2020 (Indonesia, Monaco, dan Australia) sebelum penyelenggaraan Sidang Umum ke-33 ICRI pada hari berikutnya, 5-7 Desember 2018 di Monaco.

Berita terkait

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

2 jam lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

20 jam lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

6 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

7 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

8 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

14 hari lalu

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.

Baca Selengkapnya