Era Ekonomi Digital, Sri Mulyani Kaji Perubahan Kebijakan Fiskal

Kamis, 15 November 2018 13:22 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah berupaya memahami tren perubahan di era ekonomi digital. Salah satu yang mesti dipahami adalah model bisnis di era digital.

Baca: Tahun Pemilu, Sri Mulyani Sebut Banyak Politikus Janjikan Belanja

"Kami berinteraksi untuk memahami bisnis model mereka menjadi kebijakan fiskal terutama perpajakan dan bea cukai," ujar Sri Mulyani di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis, 15 November 2018.

Menurut Sri Mulyani, pada era digital yang semakin tidak mengenal batasan, pemerintah mesti semakin memahami formula kebijakan di sisi perpajakan, baik itu di Pajak Pertambahan Nilai serta Pajak Penghasilan.

Selain itu, pemerintah juga harus mengkaji kebijakan agar para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah yang bisa menjadi cabang atau pelapak dari platform digital tetap bisa melaksanakan bisnisnya tanpa merasa terganggu. "Kami terus melakukan kolaborasi jadi fondasi-fondasi awal dari kebijakan-kebijakan di bidang fiskal untuk memahami era digital itu terus kita akan perbaiki," kata Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Persoalan lain yang tengah diperhatikan pemerintah adalah transformasi dari pelaku bisnis konvensional menjadi bisnis digital. Sebab, Sri Mulyani meyakini disrupsi itu bakal menimbulkan banyak perubahan yang bisa berdampak negatif, misalnya dari sisi penyerapan tenaga kerja, maupun perubahan di dalam perusahaan.

"Berbeda dengan pelaku era digital, malah justru perusahaan unicorn itu mereka mampu menarik modal yang luar biasa besar dari global," ujar Sri Mulyani lagi.

Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, pemerintah juga bakal memformulasikan kebijakan agar industri konvensional nantinya bisa beradaptasi dengan perubahan zaman. Sehingga, dampak dari perubahan itu terhadap masyarakat, khususnya tenaga kerja di industri tersebut, bisa sekecil mungkin.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Perhimpunan Bank-bank Nasional Kartika Wirjoatmodjo mengatakan transformasi digital kini telah terjadi, tak terkecuali di sektor perbankan. Transformasi itu kini terus mengubah wajah perbankan.

Baca: Sri Mulyani: Gini Rasio Turun, Pertumbuhan Ekonomi Merata

Seiring dengan revolusi industri 4.0 yang menelurkan para pelaku usaha baru di sektor keuangan, Kartika mengatakan perbankan mesti bisa lebih efisien, cepat, transparan, dan customer-centric. "Batasan antara kompetisi dan kolaborasi akan berbeda dengan sebelumnya, yang saat ini kita sering dengar dengan istilah co-opetition," ujar Kartika.

Simak berita menarik lainnya terkait Sri Mulyani hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

23 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

5 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

6 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya