Kata Sri Mulyani Soal Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 14 November 2018 06:50 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mendengarkan paparan tentang APBN KiTA edisi Oktober di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu 17 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ Muhammad Adimaja

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani terus memantau kondisi terkait bergejolaknya nilai tukar rupiah setelah lebih dari sepekan lalu menguat. Belakangan kurs kembali loyo.

Baca juga: Tekan CAD, Sri Mulyani: Optimalkan Langkah yang Telah Disusun

"Kondisi global dan dinamika yang ada itu harus terus kita jaga, waspadai dan bagaimana menjaga ekonomi kita agar bisa absorb itu," ujar Sri Mulyani di kantornya, Selasa, 13 November 2018.

Beberapa pihak menyebut melesunya kurs rupiah belakangan diakibatkan pengumuman melebarnya defisit transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III 2018. Mengenai anggapan tersebut, Sri Mulyani mengatakan pergerakan rupiah selalu dipengaruhi faktor dari luar, maupun di dalam. "Waktu penguatan kemarin kan juga seperti itu."

Rupiah dibuka melemah ke level Rp 14.747 per dolar Amerika Serikat pada Senin, 12 November 2018. Kurs terus melemah menginjak Rp 14.895 per dolar AS pada Selasa.

Terkait upaya pemerintah menekan defisit transaksi berjalan, Sri Mulyani berujar masih akan menjalankan dan memonitor langkah yang sebelumnya telah dibahas dalam sidang kabinet. Beberapa langkah yang sudah dirumuskan pemerintah guna menekan defisit transaksi berjalan antara lain perluasan mandatori penggunaan biodiesel dengan campuran 20 persen minyak sawit alias B20.

Selain itu, pemerintah menaikkan tarif Pajak Penghasilan impor untuk sejumlah barang konsumsi guna mengerem laju impor. Pemerintah juga menyisir sejumlah proyek infrastruktur yang menggunakan banyak barang impor dan bisa ditunda.

"Saya rasa kami sudah membahasnya dalam sidang kabinet, juga bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, langkah-langkah yang dilakukan bersama kementerian dan lembaga, terutama dunia usaha dan dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

20 jam lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

21 jam lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

21 jam lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

22 jam lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

22 jam lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

23 jam lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

23 jam lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya