Ini Ide Sri Mulyani Soal Restrukturisasi Merpati Arilines

Senin, 12 November 2018 14:50 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa terkait pelanggaran kampanye di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Jumat, 2 November 2018. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut menanggapi mengenai rencana perdamaian yang diajukan oleh PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) atau Merpati dalam sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau PKPU. Sri Mulyani berharap perusahaan bisa direvitalisasi secara kredibel sehingga bisa memulihkan keuangan dan membayar piutang.

Baca juga: Sri Mulyani Ibaratkan Perempuan dan Laki-laki bak Sepasang Sepatu

"Tentunya kami berharap bahwa perusahaan ini bisa direvitalisasi secara kredibel sehingga perusahaan tetap memiliki nilai ekonomi untuk memulihkan keuangan, tentu saja ini sangat ideal," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Senin, 12 November 2018.

Sebelumnya, dikabarkan Kementerian Keuangan menolak rencana perdamaian yang diajukan dalam PKPU Merpati di Pengadilan Negeri Surabaya. Adapun, Kementerian Keuangan merupakan salah satu kreditur separatis Merpati dengan nilai Rp 2,66 triliun.

Dalam sidang terungkap bahwa nilai tagihan dalam PKPU Merpati mencapai Rp 10,95 triliun. Rincianya, terdiri dari kreditur preferen (prioritas) senilai Rp 1,09 triliun, konkuren (tanpa jaminan) senilai Rp 5,99 triliun, dan separatis Rp 3,87 triliun.

Advertising
Advertising

Terbaru, pada sidang 2 November 2018, putusan perdamaian dalam proses PKPU Merpati tertunda. Sidang putusan ditunda karena proposal dan hasil voting perdamaian yang diajukan kreditur dan debitur belum dipelajari.

Kendati demikian, Sri Mulyani belum melihat adanya investor yang cukup kredibel untuk membantu restrukturisasi Merpati. Ia mengatakan, kalau seandainya Merpati memiliki modalitas yang kredibel tentu Kementerian siap mendukung secara baik.

"Karena yang saya inginkan adalah track record. Tidak hanya orang yang interested untuk masuk cuma bawa nama tapi tidak bawa expertise, tidak bawa teknologi, tidak bawa uang," kata Sri Mulyani.

Karena itu, Sri Mulyani mendorong PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai pengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan uji kelayakan (due diligence) terhadap para kreditur. Terutama terhadap apapun skenario ditawarkan Merpati kepada Kementerian. "Kami cari nanti yang terbaik," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

8 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya