Viral Video Penumpang Sriwijaya Air Ogah Terbang Gara-gara Durian
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 6 November 2018 15:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Video penumpang pesawat Sriwijaya Air yang menolak terbang menggunakan maskapai tersebut sedang viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, Senin, 5 November 2018.
Baca: Menhub Sebut Pesawat Besar Bisa Segera Mendarat di Palu
"Keributan di Sriwijaya Air karena masalah pembawaan durian seberat 3 ton," ujar perekam salah satu video yang viral di channel YouTube ini.
Para penumpang rute Bengkulu - Jakarta menolak terbang lantaran aroma durian di pesawat merebak. Aroma itu sudah tercium di kabin penumpang ketika mereka mulai masuk ke pesawat. Mereka pun akhirnya sepakat untuk tidak terbang dan keluar dari pesawat.
Dari video, tampak sempat ada perdebatan antara penumpang dan petugas. Akhirnya, petugas sepakat mengeluarkan kemasan sejenis karung berisi durian dari bagasi pesawat. Setelah itu, para penumpang sepakat untuk terbang.
Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group Retri Maya membenarkan adanya pengangkutan durian menggunakan pesawat maskapainya. Hanya, ia membantah bahwa durian yang diangkut itu seberat 3 ton. Maya menegaskan kabar itu tidak benar.
“Perlu diketahui bahwa kurang-lebih 3 ton adalah jumlah total berat bagasi dan kargo, di mana di dalamnya ada durian tersebut," tuturnya. Angka tersebut, kata dia, masih jauh dari kapasitas maksimum untuk melakukan takeoff dan landing.
https://video.tempo.co/read/12387/viral-video-penumpang-pesawat-menolak-terbang-gara-gara-durian
Sehari sebelumnya, Sriwijaya Air juga diprotes penumpangnya. Seratusan penumpang dengan nomor penerbangan SJ 589 dari Jayapura tujuan Timika, Makassar, dan Jakarta kecewa setelah maskapai tersebut menunda jadwal penerbangan pada Minggu, 4 November 2018, pukul 10.00 WIT, menjadi Senin pagi, 5 November 2018.
Penundaan jadwal penerbangan tersebut lantaran terjadi permasalahan teknis saat pesawat itu berada di Bandara Mozes Kilangin, Timika. Semestinya pesawat itu terbang dari Timika ke Jayapura, lalu kembali ke Timika, kemudian ke Makassar sampai Jakarta.
Namun, saat pesawat tiba di Jayapura, hari sudah sore, sehingga pesawat tidak bisa melanjutkan terbang ke Timika lantaran Bandara Mozes Kilangin hanya beroperasi sampai sore. Akibatnya, para penumpang di Bandara Sentani, Jayapura, yang akan menggunakan jasa penerbangan Sriwjaya Air itu mengungkapkan kekecewaannya.
"Luar biasa, rasanya sakit sekali, Sriwijaya memang selalu delay begini, penerbangannya juga selalu tidak tepat jam," kata Maria, salah satu penumpang Sriwijaya Air, di Sentani, Kabupaten Jayapura.
Maria mengaku dari Biak menggunakan maskapai penerbangan Garuda, lalu hendak melanjutkan penerbangan ke Timika via Sriwjaya Air. "Tadinya saya dari Biak mau ambil penerbangan Garuda, tapi khawatir saya terlambat menggunakan pesawat Garuda dari Jayapura ke Timika, makanya saya ambil penerbangan Sriwijaya dari Jayapura ke Timika " ujarnya.
CAESAR AKBAR | ANTARA