Tips Memulai Startup dari Para CEO dan Direktur

Sabtu, 3 November 2018 15:00 WIB

Dari kiri kedua CEO Cashlez Teddy Tee, CEO Halofina Adjie Wicaksana, VP of fintech JTrust Bank Ferdyansyah Assegaff, dan Director OVO Johnny Widodo dalam Qiscus di Agro Plaza, Jakarta, Sabtu, 3 November 2018. TEMPO/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memulai startup. CEO Cashlez Teddy Tee mengatakan hal pertama perlu dilakukan dengan melihat atau memetakan permasalahan yang ada di masyarakat. Setelah itu, menurut Teddy, setelah menemukan masalah, perlu membuat solusi untuk memulak startup.

BACA: Jack Ma Beri Beasiswa 1.000 Bos Startup ke Cina

"Mulai lihat problem dan cari solusi," kata Teddy di Kantorkuu Agro Plaza, Jakarta, Sabtu, 3 November 2018.

Selanjutnya kata Teddy perlu mengukuhkan niat dan visi yang jelas. Dengan itu, kata Teddy perlu digabungkan visi dan solusi agar berjalan dengan optimal. "Visi dan solusi yang ditawarkan harus jelas," kata Teddy.

Tedde menilai partner atau rekan kerja juga menjadi hal yang penting. Menurut Teddy hampir tidak ada atau jarang start up yang berhasil hanya dengan satu orang pendiri. "Di kami, awal ada orang produk, teknologi, dan funding," kata Teddy.

Advertising
Advertising

BACA: Rudiantara Prediksi Startup di 3 Sektor Ini Akan Jadi Unicorn

Hal berikutnya yang diperlukan dalam memulai startup, kata Teddy adalah funding atau pendanaan. Pendanaan menjadi penting agar keberlangsungan start up bisa berjalan, terlebih saat melakukan permulaan.

CEO Halofina, Adjie Wicaksana menekankan pada pentingnya regulasi. Namun, menurut Adjie meski belum ada regulasi jelas yang mengatur, mencoba terlebih dahulu startup juga menjadi penting, lalu selanjutnya mengupayakan untuk mendorong adanya regulasi.

Director OVO, Johnny Widodo mengatakan terdapat dua tantangan dalam memulai start up, yaitu internal dan eksternal. Dari eksternal, kata Johnny perlu mencari tahu apa masalah yang ada pada konsumen. Selanjutnya perlu membuat garis besar atau fokus start up baru tersebut. "Tantangannya pada saat di awal untuk bisa mengunci garis besar. Tentukan benar," kata Johnny.

Sedangkan dari internal, kata Teddy perlu mengajak bergabung orang-orang yang memiliki kemampuan berbeda. "Tidak ada yang ahli fintech saat awal saya memulai," kata Teddy.

Menurut Teddy dengan memasukkan orang yang berbeda keahlian, akan juga ada benturan, namun, hal itu dapat menjadi baik. "Ada dinamika ketika orang-orang mulai masuk. Harus ada orang yang ngerem," ujar Teddy.

Baca berita tentang startup lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

1 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

5 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

6 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

21 hari lalu

7 Tips dari PLN untuk Pastikan Kondisi Listrik di Rumah Aman sebelum Ditinggal Mudik

PT PLN memberikan tips bagi masyarakat untuk memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman sebelum ditinggal mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

Tips Perjalanan Mudik Lebaran: Bagaimana Pola Istirahat yang Ideal?

21 hari lalu

Tips Perjalanan Mudik Lebaran: Bagaimana Pola Istirahat yang Ideal?

Ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) dr. Atmarita MPH memberi tips jalani perjalanan yang aman saat mudik lebaran.

Baca Selengkapnya

5 Tips dari Polisi agar Rumah Tetap Aman saat Ditinggal Mudik Lebaran

22 hari lalu

5 Tips dari Polisi agar Rumah Tetap Aman saat Ditinggal Mudik Lebaran

Polisi membagikan tips kepada masyarakat yang akan mudik Lebaran agar rumah yang ditinggalkan dalam keadaan kosong bisa tetap aman.

Baca Selengkapnya

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

31 hari lalu

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

Sebanyak 75 startup bidang pangan, industri kreatif, Informasi dan Teknologi, obat kesehatan dan pertanian mengikuti seleksi program IPB University.

Baca Selengkapnya

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

33 hari lalu

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan startup di empat sektor unggulan, yakni agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi.

Baca Selengkapnya