Budi Waseso: Data Beras BPS Surplus, Impor Tidak Diperlukan

Rabu, 31 Oktober 2018 07:33 WIB

Ilustrasi beras Bulog. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memperkirakan sampai akhir tahun ini stok beras Bulog mencapai 2,7 - 3 juta ton. Budi mengatakan tidak perlu ada kekhawatiran dari pemerintah dan masyarakat bila ada bencana alam dan gejolak harga.

BACA: Data Beras Dikoreksi, Istana: Kebijakan Bisa Berubah

"Stok yang cukup besar ini menandakan bahwa pemerintah tidak perlu melakukan impor beras," kata Budi Waseso dalam keterangan tertulis, Selasa, 30 Oktober 2018.

Budi mengatakan Badan Pusat Statistik atau BPS dalam rilisnya menyampaikan bahwa diprediksi Indonesia mengalami surplus beras 2,85 juta ton selama 2018. Hal ini, kata Budi sejalan dengan rata-rata serapan 3000 ton per hari oleh Perum Bulog yang terus melakukan penyerapan terhadap beras petani lokal.

Menurut Budi stok yang dimiliki Perum Bulog lebih dari 2,4 juta ton. Dengan stok yang cukup besar, dia berujar, Bulog siap menjaga tiga pilar ketahanan pangan nasional yakni pilar ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi. "Hal ini menandakan kuatnya stok negeri ini," ujar Budi Waseso.

BACA: Pasokan Berkurang, Harga Beras di Jakarta Mulai Naik

Budi mengatakan stok yang cukup besar ini tidak memadai disimpan pada Gudang yang ada, sehingga mengharuskan Perum Bulog menyewa Gudang tambahan, baik Gudang Swasta maupun TNI. Hal ini, kata Budi agar beras tersebut terjaga dengan baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya.

Di sisi lain, kata Budi, Bulog harus menjaga stok Cadangan Beras Pemerintah atau CBP pada posisi 1 – 1,5 juta ton yang tersebar di Gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia. Dia menilai stok tersebut siap disalurkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan pemerintah baik untuk bencana alam, maupun intervensi pasar untuk menjaga stabilisasi harga.

“Sebagai stabilisator harga pangan pokok khususnya beras, Perum Bulog terus melakukan intervensi pasar secara berkesinambungan dengan menggelontorkan beras sebanyak-banyaknya melalui Operasi Pasar. Dengan ini, pangan pokok khususnya beras tetap tersedia dalam jumlah dan kualitas yang baik,” ujar Budi.

Adapun, menurut dia Bulog telah menggelontorkan OP CBP sejak Januari 2018 sampai saat ini sebanyak 384.328 ton, dengan kisaran 2.500 ton per hari. Budi memproyeksikan kebutuhan untuk operasi pasar mengalami kenaikan tajam menjelang akhir tahun.

“Kami terus pantau perkembangan harga pangan pokok khususnya beras dari hari ke hari supaya intervensi pasar dapat segera kami lakukan dengan menggelontorkan stok CBP dan komoditi komersial yang kami miliki,” kata Budi Waseso.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

3 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya