Susi Pudjiastuti: Ekonomi Disebut Melambat, Perikanan Sebaliknya

Jumat, 19 Oktober 2018 10:45 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Jembrana, Bali pada Rabu, 10 Oktober 2018. Dalam kegiatan tersebut Menteri Susi melakukan dialog dengan nelayan sekitar dan menyaksikan langsung proses bongkar muat hasil tangkapan nelayan. Foto/Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri KKP

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan sektor perikanan kini sudah bisa menjadi andalan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat khususnya para nelayan. "Pada saat semua pihak teriak ekonomi sedang melambat, ekonomi susah, dan daya beli turun, tapi enggak demikian dengan sektor perikanan," ujar Susi di Yogyakarta Kamis petang 18 Oktober 2018.

Baca: Sandiaga Jawab Kekesalan Menteri Susi Soal Izin Nelayan

Susi menuturkan sati kriteria yang membuat sektor perikanan bisa menjadi tumpuan dengan adanya data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru tentang daya beli masyarakat nelayan. "Nilai tukar nelayan yang semula masih 104 pada tahun 2014 sekarang sudah menjadi 112, kenaikan ini artinya kemampuan daya beli rumah tangga nelayan naik," ujar Susi.

Bahkan, masih mengacu data BPS itu, Susi Pudjiastuti mengatakan saat hampir semua menyumbang inflasi, sektor perikanan justru deflasi. Berarti ada penurunan harga ikan. "Harga ikan turun ini dinilai Susi karena stok melimpah," ujarnya.

Tak hanya itu, nilai tukar usaha perikanan juga naik dari 107 pada 2014 silam namun sekarang sudah menjadi 128. Hal ini menunjukkan sektor usaha perikanan merupakan sektor usaha yang kompetitif dan memberi banyak keuntungan.

Advertising
Advertising

Nilai tukar usaha perikanan yang meningkat ini, ujar Susi Pudjiastuti, artinya ketika menangkap ikan tidak lagi terlalu jauh lokasinya. Dekatnya lokasi penangkapan ikan itu artinya juga menghemat cost yang dikeluarkan. "Pelaku usaha perikanan dapat ikan lebih banyak, biaya dan waktu lebih sedikit dan ikannya lebih besar besar ukurannya

Susi Pudjiastuti mencontohkan, di daerah perairan ikan tuna pada sepuluh tahun terakhir, nelayan tadinya hanya bisa bermimpi untuk dapat ikan ukuran 10 kilogram. "Tapi sekarang nelayan atau pengusaha bisa dapat tuna 80-90 kilogram satu ekor, walau hanya pakai kapal ukuran 2 meter," ujarnya.

Baca: Sindir Sandiaga, Susi: Literatur Banyak, Tinggal Mau Belajar

Naiknya nilai tukar nelayan dan nilai tukar usaha itu menurut Susi salah satunya karena naiknya stok ikan dari awalnya rata-rata 7,1 juta ton menjadi 12,5 juta ton per tahun. Kenaikan stok ikan sekitar 6 juta ton ikan per tahun itu jika dihitung US$ 1 sama dengan 1 kilogram maka nilainya menjadi US$ 6 miliar.

Simak berita menarik lainnya terkait Susi Pudjiastuti hanya di Tempo.co.

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

6 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

6 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

7 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

11 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

17 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

18 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya