Airlangga Sebut Menggandeng Jack Ma untuk Siapkan SDM di 2030
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Minggu, 14 Oktober 2018 18:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk memacu pertumbuhan ekonomi digital. Di antaranya dengan menggandeng bos Alibaba Group, Jack Ma, yang akan membangun institut wirausaha di Tanah Air.
Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, penerapan teknologi digital diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 1-2 persen dan memberi potensi penambahan nilai sebesar US$ 200 miliar di tahun 2030.
BACA: Jack Ma Akan Bantu Jokowi Ciptakan Ekosistem Bisnis Serba Digital
Untuk mencapai target itu, Airlangga mengatakan salah satu caranya adalah meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang melek terhadap teknologi terkini. “Di tahun 2030, agar Indonesia siap menjadi e-economy, dibutuhkan sebanyak 17 juta human talents yang melek teknologi,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Minggu, 14 Oktober 2018.
Peluang peningkatan kualitas pemahaman SDM dalam negeri akan teknologi hadir dari rencana Bos Alibaba Group, Jack Ma, membangun Jack Ma Institute of Entrepreneurs di Indonesia. Airlangga mengatakan upaya ini bisa berdampak menumbuhkan wirausaha dan SDM terampil melalui peran pendidikan sesuai kebutuhan di era ekonomi digital.
“Tentunya mereka sudah punya model sendiri dan diharapkan menjadi prototype untuk menciptakan SDM kita lebih berkualitas,” kata Airlangga.
BACA: Jack Ma Beri Beasiswa 1.000 Bos Startup ke Cina
Saat ini, kata Airlangga, Alibaba sudah menerima beberapa pejabat Indonesia yang ikut pelatihan mengenai perkembangan teknologi digital di Cina. Para peserta ini melihat langsung fasilitas di sana. Selanjutnya, akan disusul dengan pelatihan untuk para pemimpin teknologi.
Selanjutnya, mengenai materi yang akan diberikan dalam pelatihan di Jack Ma Institute of Entrepreneurs, menurut Airlangga, masih digodok bersama dan nanti difinalkan oleh Jack Ma. Beberapa materi yang menjadi fokus perhatian di antaranya terkait tentang pengelolaan komputasi awan atau cloud computing, teknologi keuangan termasuk blockchain, dan infrastruktur internet.
“Sedangkan, pemerintah akan menyiapkan regulasinya, seperti mengenai fintech. Tetapi untuk yang lain, Jack Ma hadir sebagai advisor pemerintah,” kata Airlangga.
Sementara itu, Jack Ma menargetkan setiap tahun dapat mencetak seribu pemimpin teknologi di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. “Kami akan memberi banyak kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk belajar, misalnya melalui pelatihan bagi 300 pengembang dan insinyur tentang pengelolaan komputasi awan,” ujar Jack Ma.
Jack Ma menambahkan menilai, penting bagi Indonesia untuk berinvestasi dalam meningkatkan kompetensi SDM. Ia pun menekankan pentingnya mengasah keberanian anak muda untuk terus berinovasi. Lebih lanjut, Alibaba menyatakan kesiapannya membantu pertumbuhan bisnis untuk sektor industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia.
Caranya, kata Jack Ma, dengan menciptakan ekosistem bisnis yang serba digital. “Kami akan membuat Indonesia menjadi masyarakat non-tunai. Dengan demikian, pemerintah bisa lebih efisien dan usaha kecil dan menengah bisa meraup lebih banyak uang,” kata Jack Ma.