Pesawat Sriwijaya Air. Dok. TEMPO/Kink Kusuma Rein
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen maskapai Sriwijaya Air menyatakan insiden pecah ban pesawat Sriwijaya SJ 186 Jakarta - Pontianak, Selasa siang, bukan saat proses pesawat mendarat (landing). Tetapi saat pesawat dalam pergerakan dari runway masuk apron di Bandara Supadio.
"Bahkan sebenarnya posisi pesawat sudah masuk ke area parkir pesawat (apron)," kata District Manager Sriwijaya Air Kalimantan Barat, Hermawan, Selasa malam, 9 Oktober 2018.
Hermawan memastikan pula kalau tidak ada korban dari insiden itu. Seluruh penumpang yang sempat tertahan di dalam pesawat kemudian diturunkan dan dijemput menggunakan bus bandara. Seluruhnya ada 117 penumpang dan enam kru.
General Manager Angkasa Pura II Bandara Internasional Supadio Pontianak, Jon Mukhtar Rita, mengatakan, akibat insiden pecah ban pesawat Sriwijaya, sejumlah jadwal penerbangan mengalami penundaan sekitar sejam. Mereka baik keberangkatan maupun kedatangan.
Ia menyebutkan, dua pesawat terpaksa kembali ke Jakarta dan Batam. Sedang yang menunda keberangkatan di bandara itu ada tiga pesawat.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat, Komisaris Besar Nanang Purnomo menerangkan, insiden pecah ban pesawat maskapai penerbangan Sriwijaya SJ 186 Jakarta - Pontianak terjadi di runway. “Sekitar pukul 12.30 WIB,” katanya.
Saat itu pesawat baru saja mendarat dan masih berada di landas pacu. Pecah ban kedua terjadi ketika pesawat melakukan turning (berputar) di ujung landasan pacu sehingga pesawat berhenti ditempat.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.