IMF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Adalah Kisah Sukses Nyata

Selasa, 9 Oktober 2018 14:20 WIB

Logo Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018. am2018bali.go.id

TEMPO.CO, NUSA DUA - International Monetary Fund (IMF) menilai perekonomian Indonesia merupakan sebuah kisah kesuksesan di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di dunia.

Baca juga: Ini Alasan Bos IMF Menyebut Indonesia Tidak Butuh Utang

Kepala Ekonom IMF, Maurice Obstfeld menjelaskan saat ini perekonomian global tengah dirundung ketidakpastian akibat dari peningkatan tensi dagang antara AS dan China, harga minyak dan pengetatan keuangan global. Walaupun di tengah ketidakpastian tersebut, Indonesia dinilai mampu bertahan dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Saat ini jika melihat dari sisi satu negara saja jelasnya, dapat dikatakan nilai tukar melemah terhadap dolar AS tetapi melihat dari cara pandang lebih luas dolar AS memang tengah menguat.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan kisah sukses yang nyata dan walaupun kita memiliki banyak faktor negatid dan itu dapat berdampak ke Indonesia, pertumbuhannya tetap diprediksi cukup kuat," kata dia dalam konferensi pers World Economic Outlook (WEO) di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018.

Advertising
Advertising

Pada laporan World Economic Outlook (WEO) IMF, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 5,1% pada tahun ini. Sementara, dalam laporan April 2018, IMF memproyeksi ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,3% tahun ini.

Dalam laporannya yang dirilis hari ini, Selasa 9 Oktober 2018, IMF menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% Indonesia ini juga diperkirakan terjadi di 2019. Pada Laporan sebelumnya, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,5% pada 2019.

Walaupun begitu, Maurice menilai pertumbuhan Indonesia masih cukup kuat karena masih jauh di atar proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang hanya 3,7%.

Lebih lanjut, Maurice mengatakan ini menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk meningkatkan level bagi pertumbuhan pendapatan yang dapat dinikmati semua orang.

Dia pun menilai dengan pendapatan perpajakan yang meningkatkan pemerintah dapat melakukan investasi lebih pada bidang-bidang yang krusial.

"Kami berpikir mengenai kemungkinan pendapatan perpajakan yang lebih tinggi sehingga memungkinkan pemerintah untuk berinvestasi pada sistem pendidikan, infrastruktur, perlindungan sosial, dan semua investasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakatnya," tuturnya.

Ekonom IMF pun menyarankan bagi seluruh negara dengan pendapatan seperti Indonesia untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja, memperbaiki SDM dalam angkatan kerja, dan terus memperbaiki ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.

BISNIS.COM

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

7 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya