Sri Mulyani Sebut Indonesia Tak Berencana Ajukan Pinjaman ke IMF

Selasa, 9 Oktober 2018 02:31 WIB

Gaya Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mencoba podium kepala negara ketika inspeksi kesiapan pertemuan IMF - World Bank di Nusa Dua, Bali, Ahad, 7 Oktober 2018. Pertemuan tahunan IMF - World Bank merupakan pertemuan terbesar yang akan diikuti 189 negara dan dihadiri sejumlah kepala negara. ANTARA.

TEMPO.CO, Bali - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertemuan International Monetery (IMF) dan Worl Bank (Bank Dunia) 2018 ini bukanlah ajang untuk mengajukan pinjaman. Ia menegaskan Indonesia hanya menjadi tuan rumah pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggota-anggota IMF dan Bank Dunia.

Baca: Anggaran IMF-World Bank Rp 855 Miliar Disetujui Jokowi, Bukan SBY

"Tidak (ada rencana mengajukan pinjaman), karena IMF itu adalah institusi yang hanya melakukan pinjaman bagi negara yang mengalami krisis neraca pembayaran," kata Sri Mulyani saat menjelaskan kepada awak media di Medan Room, di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin, 8 Oktober 2018.

Adapun Pertemuan IMF-World Bank digelar di Nusa Dua, Bali 8-14 Oktober 2018. Pertemuan ini merupakan ajang bagi menteri-menteri keuangan dan juga gubernur bank sentral untuk membicarakan mengenai kebijakan ekonomi dan fiskal di masing-masing negara ataupun di dunia. Banyak pihak menilai pemerintah Indonesia akan memanfaatkan pertemuan itu untuk mengajukan utang baru ke Bank Dunia atau IMF.

Sri Mulyani menyampaikan pernyataan itu untuk meluruskan isu yang berkembang bahwa pemerintah berencana mengajukan pinjaman ke Bank Dunia atau IMF. "Banyak yang ingin mencoba untuk membuat seolah-olah ini menjadi isu," katanya.

Baca: Pertemuan IMF, Ratusan Kendaraan Disiapkan untuk Pengamanan

Sri Mulyani mengakui saat ini kondisi ekonomi Indonesia tengah menghadapi banyak tantangan dan penyesuaian. Meskipun demikian, mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini beralasan Indonesia tak ada niat untuk mengajukan pinjaman karena kondisi fundamental ekonomi masih cukup baik.

Advertising
Advertising

Bendahara negara ini menambahkan bahwa Indonesia menjadi penyelenggara pertemuan IMF dan Bank Dunia karena ingin menjadi warga dunia yang baik dengan cara berkontribusi melalui pemikiran ekonomi. Terutama, kata dia, untuk bisa menciptakan kondisi dunia yang aman sekaligus menciptakan kesejahteraan bersama.

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

13 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

13 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

14 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya