Pulihkan Ekonomi di Palu, Sri Mulyani: Kredit Perbankan Bisa Dihapus

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 3 Oktober 2018 17:31 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani usai menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan beberapa tindakan untuk mengembalikan kegiatan ekonomi pasca gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Kurs Rupiah Tembus 15.000, Sri Mulyani: Pemerintah Terus Memantau

Salah satu tindakannya adalah menghapus semua kredit terhadap perbankan. "Untuk mengembalikan kegiatan ekonomi, semua kredit-kredit terhadap perbankan itu bisa dihapuskan sehingga itu tidak menimbulkan beban," ujar Sri Mulyani di kantornya, Rabu, 3 Oktober 2018.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah hingga Selasa pukul 13.00 WIB mencapai 1.234 orang. Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan angka tersebut kemungkinan terus bertambah karena tim Basarnas masih melakukan pencarian para korban.

Selain menghapus semua kredit perbankan, pemulihan kegiatan ekonomi di lokasi terkena dampak bencana itu bisa didorong dengan instrumen-instrumen layanan keuangan seperti kredit ultra mikro atau kredit usaha rakyat yang langsung disalurkan ke sana.

"Kalau kita rekonstruksi juga akan lihat siapa kontraktornya sehingga dia juga bisa menimbulkan kegiatan ekonomi," kata Sri Mulyani.

Pemulihan aktivitas perekonomian menjadi salah satu fokus pemerintah di samping berkonsentrasi untuk kondisi darurat pasca bencana. Diperkirakan butuh waktu sekitar 3 bulan bagi semua pihak untuk menyelamatkan para korban, menyiapkan tempat tinggal sementara, pembersihan lokasi hingga memasok air, bahan bakar dn kebutuhan pokok lainnya.

Intinya, Sri Mulyani mengatakan langkah yang utama dilakukan sebelum memulihkan kegiatan ekonomi adalah membuat masyarakat merasa tenang dan aman terlebih dahulu.

"Dengan kegiatan yang lebih membuat mereka merasa aman, maka kemudian kita akan secara bertahap melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonominya," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

10 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

13 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

22 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya