Temui Investor di New York, Luhut Banggakan Perekonomian RI

Sabtu, 29 September 2018 13:02 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menghadiri Spring Meeting IMF-WB 2018 di Washington DC, Amerika Serikat, akhir April 2018 ini. Spring Meeting membahas kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah IMF-WB yang digelar pada 12-14 Oktober 2018. WAHYU MURYADI

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan beberapa investor saat berkunjung ke New York, Amerika Serikat, Rabu, 26 September 2018. Dalam pertemuan itu, Luhut menyampaikan kondisi ekonomi Indonesia saat ini di tengah berbagai gejolak ekonomi dunia.

Baca: Luhut: Keberhasilan Ekonomi Diukur dari Kelestarian Lingkungan

"Masalah Indonesia saat adalah menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. Namun, saat ini kondisi tersebut masih dapat diatasi," kata Luhut dalam pertemuan itu seperti dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 29 September 2018.

Dalam pertemuan itu, Luhut bertemu dengan Morgan Stanley Asset Management, Blackrock Investment Management, NN Investment Partners, TIAA Creft Investment Management, Prudential, Lazard Investment Management, dan Horizon Investment Management. Dalam pertemuan itu, Luhut juga mengajak perwakilan Bank Indonesia dan pelaku bisnis di Indonesia untuk bertemu dengan para investor.

Luhut menjelaskan, saat ini kondisi inflasi sudah berada di bawah 5 persen. Sedangkan pada akhir bulan ini kami berharap angkanya bisa sekitar 4 persen.

Advertising
Advertising

Selain itu, kata Luhut, saat ini Indonesia sudah memiliki tax ratio sebesar 12 persen dari Produk Domestik Bruto atau PDB. Jumlah ini merupakan angka yang jarang karena sebelumnya hanya mencapai 10 persen. "Doubel digit pendapatan pajak adalah angka yang jarang. Tapi kami ingin tahun depan harus lebih baik lagi."

Adapun angka kemiskinan saat ini telah mencapai 9,28 persen. Level kemiskinan ini merupakan angka paling baik sejak tahun 1970 karena pertama kalinya angka kemiskinan bisa berada di level single digit.

Luhut mengatakan pemerintah saat ini terus berusaha untuk memperbaiki neraca perdagangan yang tengah defisit. Salah satunya dengan mengimplementasikan biodiesel B20 untuk mengurangi defisit transaksi perdagangan di sektor minyak dan gas. “Dengan pertimbangan industri kita bisa tidak tergantung lagi kepada sumber energi berbahan fosil. Sekarang kita bisa mengkonversi minyak sawit menjadi bahan bakar."

Terhitung sejak tanggal 1 September 2018, kata Luhut, semua produsen diwajibkan mencampur biodiesel dengan kandungan minimum 20 persen. Jika tidak, akan dikenakan denda sebesar US$ 40 sen per liter. Selain itu, untuk memperbaiki neraca pemerintah juga menerbitkan aturan mengenai kewajiban meningkatkan penggunaan produk lokal. Sedangkan ketiga, adalah dengan meningkatkan fasilitas dan infrastruktur pariwisata.

Baca: IMF - World Bank, Luhut: Permintaan Mobil Lebih dari 4000 Unit

Menurut Luhut, sektor ini berbiaya murah tetapi masukan yang didapat luar biasa. Ia tidak pernah menyangka pariwisata bisa menjadi primadona pemasukan negara. Saat ini, pemerintah tengah melakukan berbagai perbaikan seperti perpanjangan runaway pembangunan infrastruktur di tujuan-tujuan wisata dan hasilnya jumlah kunjungan wisatawan ke tempat-tempat tersebut berlipat ganda.

Berita terkait

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

12 jam lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

1 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

3 hari lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

3 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

3 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

3 hari lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

4 hari lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

4 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

4 hari lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya