Tak Hanya Bank Mandiri, BCA Jadi Korban Pembobolan SNP Finance

Kamis, 27 September 2018 11:42 WIB

Menara Bank Central Asia (BCA. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA termasuk dalam 14 bank yang dibobol dananya oleh lembaga pembiayaan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan atau SNP Finance. Menurut Bareskrim Mabes Polri, dana yang digelapkan oleh induk perusahaan SNP Finance yakni PT Cipta Mandiri Prima (Columbia) dari belasan bank itu mencapai Rp 14 triliun.

Baca: Kata BCA Soal Bos Djarum Masih Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Terkait hal itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiiatmadja mengaku pihaknya menjadi kreditor SNP Finance. Dia menyebutkan pihaknya sedang memproses dan sudah mengerahkan tim terkait permasalahan perusahaan pembiayaan itu.

Meski begitu, manajemen BCA masih enggan membeberkan secara rinci mengenai status kredit SNP Finance di bank swasta tersebut. "Saat ini sedang berproses dan ditangani oleh tim serta membutuhkan waktu," kata Jahja yang diwakili Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra, Rabu, 26 September 2018.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sebelumnya menyatakan akan memberikan sanksi kepada oknum pegawai bank yang terbukti terlibat dalam kasus pembobolan bank bermodus jaminan kredit fiktif itu. OJK sebagai regulator saat ini terus memeriksa permasalahan SNP Finance dan telah mengerahkan tim audit internal untuk melakukan investigasi.

Advertising
Advertising

"(Kami) akan memberikan sanksi, jika ada pegawai bank yang ikut bertanggungjawab. Kami juga koordinasi dengan kepolisian dan kementerian keuangan, untuk penindakan yang diperlukan," kata Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot.

Menurut OJK, tunggakan pembayaran utang SNP Finance mencapai Rp 4,07 triliun. Angka itu terdiri dari kredit perbankan sebesar Rp 2,22 triliun dan pembayaran hasil penerbitan MTN sebesar Rp 1,85 triliun.

Berbeda dengan sikap BCA, Bank Mandiri langsung berencana melaporkan SNP Finance ke kepolisian atas tuduhan pemalsuan data dan informasi untuk memperoleh kredit dari perseroan. "Kami akan perdalam laporan informasi yang telah disampaikan ke pihak berwajib. Dan bersama kreditur lain kembali akan melaporkan adanya dugaan pemalsuan data dan informasi oleh SNP Finance," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas kemarin.

SNP Finance merupakan anak usaha Grup Columbia yang selama ini dikenal bergerak di bidang pembiayaan untuk pembelian alat-alat rumah tangga. Pada Senin lalu, Bareskrim Mabes Polri menindaklanjuti laporan PT Bank Panin Tbk atas dugaan jaminan piutang fiktif SNP dan menetapkan lima pimpinan SNP sebagai tersangka.

Menurut data OJK, anak perusahaan Columbia Grup itu bekerja sama dengan afiliasi Kantor Akuntan Publik ternama, Deloitte Indonesia, dalam mengaudit laporan keuangannya. Laporan keuangan hasil audit afiliasi Deloitte Indonesia itu yang dijadikan dasar bagi SNP untuk meraup kredit dari bank lain. "Permasalahan SNP Finance disebabkan itikad buruk para pimpinannnya untuk menghindari kewajiban pembayaran utang kredit," kata Rohan.

Bank Mandiri juga melihat itikad buruk SNP yang langsung secara sukarela mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) untuk mempailitkan diri. PKPU itu diajukan SNP setelah kualitas kredit mereka turun ke kolektibilitas 2 atau dalam perhatian khusus.

Total kredit macet SNP di Mandiri senilai Rp 1,2 triliun. "Tindakan Bareskrim Kepolisian menangkap petinggi SNP, termasuk Direktur Utamanya, kami yakini telah didukung oleh bukti-bukti yang sangat kuat," ujar Rohan.

Baca: BTN Turunkan Uang Muka KPR , BCA Masih Mengkaji

Sebenarnya sudah 20 tahun SNP menjadi nasabah Bank Mandiri. Kualitas pembayaran SNP selalu lancar, sehingga banyak bank tidak keberatan untuk turut mengucurkan kredit. Bukan hanya bank kelas kakap seperti Mandiri dan BCA yang menjadi korban SNP, tapi totalnya menurut Bareskrim Polri, terdapat 14 bank yang kreditnya diperoleh dengan cara mengajukan jaminan piutang yang fiktif.

ANTARA

Berita terkait

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

2 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

4 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

4 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

5 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

7 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

7 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

8 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

8 hari lalu

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

10 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM

Baca Selengkapnya