Ratna Sarumpaet Soal Rp 23,9 T, Hikmahanto: Ada 3 Kejanggalan

Selasa, 25 September 2018 14:35 WIB

Ahli hukum Hikmahanto Juwana. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta -Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan World Bank atau Bank Dunia tidak ada hubungannya dengan pernyataan aktivis Ratna Sarumpaet tentang transfer uang Rp 23,9 triliun ke seorang bernama Ruben P.S. Marey. Menurut Hikmahanto Bank Dunia hanya melakukan transaksi kepada antar negara bukan kepada perorangan.

BACA:BNI Jelaskan Transfer Duit Rp 23,9 T yang Diklaim Ratna Sarumpaet

“Enggak ada, Bank Dunia itu bukan kayak bank lokal jadi enggak ada cerita gitu. Bank Dunia hanya jadi bank antar negara, pesertanya antar negara, dan uang yang dia terima juga dari negara-negara yang masuk disitu dan kemudian disalurkan ke negara-negara yang membutuhkan. Itu istilah world bank itu enggak ada,” kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 25 September 2018.

Sebelumnya, seorang warga bernama Ruben PS Marey mendatangi Ratna Sarumpaet Crisis Center atau RSCC untuk mengadukan soal dana senilai Rp 23,9 triliun yang ada di rekeningnya raib. Ruben menyebutkan dana tersebut merupakan dana dari para donatur untuk pembangunan dan mengatasi kemiskinan di Papua.

BACA:Sri Mulyani Tersenyum Ditanya Soal Klaim Ratna Sarumpaet

Advertising
Advertising

Ia juga mengatakan, dana tersebut ditransfer oleh Bank Dunia namun tidak masuk ke rekeningnya. Ruben pun menuding pemerintah melakukan pemblokiran sepihak atas dana yang tersimpan di salah satu bank di Indonesia itu.

Selain itu, Hikmahanto juga menilai adanya klaim Ruben PS Marey bahwa ia menerima uang dari World Bank melalui transfer melalui rekening pribadinya adalah janggal. Ia menilai ada 3 kejanggalan dalam klaim Ruben tersebut.

“Pertama, entitas hukum yang kerap disebut sebagai World Bank tidaklah ada. Kalaupun ada penyebutan World Bank maka rujukan adalah pada World Bank Group,” ucap dia.

Menurut dia, World Bank Group terdiri dari lima entitas hukum yaitu International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), International Development Agency (IDA), International Finance Corporation (IFC), International Center for Settlement of Invesment Dispute (ICSID) dan Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA). “Jadi adalah salah bila menganggap World Bank sebagai bank layaknya bank komersial nasional. Demikian juga adalah salah kalau menganggap Bank Indonesia dan Federal Reserve sebagai Bank Komersial,” ucap dia.

Kejanggalan kedua, yaitu jika melihat Anggaran Dasar dari IBRD maka pemberian pinjaman Bank Dunia hanya kepada negara anggota, bukan kepada pribadi. Kejanggalan ketiga yaitu Ruben tidak menjelaskan apakah menerima dana Rp 23,9 triliun tersebut dalam bentuk hibah atau pinjaman.

Ia menjelaskan jika dalam bentuk pinjaman pribadi tidak mungkin terjadi. Sebab, jumlah jaminan akan lebih besar dari jumlah pinjaman. “Bila dana hibah maka ini merupakan nilai fantastis yang diberikan mengingat dana dari IBRD, IDA dan IFC berasal dari negara anggota.”

Baca berita tentang Ratna Sarumpaet lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

7 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

14 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

32 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

34 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

34 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

41 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

52 hari lalu

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

54 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya

Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

59 hari lalu

Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

Program makan siang gratis janji kampanye Prabowo-Gibran yang akan diambil dari Dana BOS dinilai berpotensi mengurangi gaji guru. P2G tolak keras.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya