Sri Mulyani Sebut Mahasiswa Mesti Pakai Data Kalau Bicara Ekonomi
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 24 September 2018 19:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut mahasiswa mesti berbasiskan data bila berbicara soal ekonomi.
BACA: Sri Mulyani: Hingga Agustus, Penerimaan Perpajakan Capai Rp 907 T
"Kalau kita lihat mahasiswa kini memiliki luxury, data yang lebih banyak dan frekuensinya jauh lebih baik," ujar Sri Mulyani di Aula Badan Kebijakan Fiskal, jakarta, Senin, 24 September 2018.
Sri Mulyani mengatakan kesempatan itu jauh lebih baik ketimbang saat dia berkuliah dulu. Bukan hanya soal akses terhadap data, mahasiswa zaman sekarang, kata dia, juga ditunjang oleh alat dan teknologi yang lebih mumpuni.
"Artinya, anda memiliki kans untuk menggunakan tools dan teknologi yang makin sophisticated untuk membaca big data dan melakukan analisa," ujar Sri Mulyani.
Dengan begitu, Sri Mulyani berujar untuk berbicara ekonomi pun mahasiswa bisa melihat data runtutan waktu alias time series bahkan selama 73 tahun semenjak Indonesia merdeka. Ia menegaskan, berbicara ekonomi berbeda dengan berpuisi, berprosa, atau menulis novel. "Berbicara ekonomi harus evidence base," kata Sri Mulyani.
Pada era sekarang, Sri Mulyani bersyukur intelektualitas mahasiswa semakin membaik. Ia berharap intelektualitas itu tidak hanya dimiliki oleh mahasiswa di universitas terbaik, namun bisa merata di semua universitas.
Selain kepada mahasiswa, Sri Mulyani juga menyebut Badan Kebijakan Fiskal yang berada di bawah kementeriannya untuk banyak melakukan banyak penelitian dan kajian dengan data-data yang ada.
"Kita bisa menggunakan instrumen fiskal kita untuk konsisten dan bertahap bisa mengaddress isu ekonomi, terutama masalah struktural," kata dia.