Angkasa Pura II Siapkan Rp 400 M untuk Bandara Hanandjoeddin

Jumat, 21 September 2018 16:42 WIB

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat Ramp Safety Campaign di Bandara Soekarno Hatta, Senin, 30 Juli 2018. TEMPO/Joniansyah

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait dengan Kerja Sama Pengalihan Pengelolaan Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin di Kepulauan Bangka-Belitung. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan penandatangan MoU itu untuk mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang di Bangka-Belitung.

Baca juga: Angkasa Pura II Akan Terapkan Listrik Tenaga Surya

Pemerintah, kata dia, akan mendorong pengembangan beberapa infrastruktur penunjang KEK di sektor pariwisata ini. "Sesuai pertemuan BUMN (badan usaha milik negara) dan Kemenhub, sepakat untuk pengelolaan Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin diserahkan ke AP II," ujarnya di Hotel Mercure, Jakarta Pusat, Jumat, 21 September 2018.

Awaluddin mengatakan, dalam pengelolaannya, AP II akan menambah fasilitas di bandara tersebut, seperti perpanjangan runway dan overlay runway. "Inisial capex Rp 1,7 triliun untuk empat bandara, termasuk Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin," katanya.

Dia menjelaskan, rencana PT Angkasa Pura II (Persero) untuk mengembangkan Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin, antara lain pengembangan terminal, apron, dan taxi way. Pengembangan ini diprediksi memakan biaya sekitar Rp 400 miliar. Hingga saat ini, kata Awaluddin, jumlah penumpang per tahun mencapai 800 ribu, dan ditargetkan mampu menembus 3 juta penumpang per tahun.

Sebelumnya pada 2015, Bandara H.A.S Hanandjieddin dibangun dengan dana Kabupaten Belitung. Renovasi Bandara H.A.S. Hanandjoedin dilakukan untuk membenahi infrastruktur di Kabupaten Belitung. Sebab, Pulau Belitung termasuk proyek strategis nasional dan merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata Bali baru.

Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Udara, M. Praminto Hadi, menuturkan alih kelola Bandara Hanandjoeddin ini diharapkan diikuti dengan berbagai inovasi, seperti modernisasi bandara, rute-rute penerbangan yang akan bertambah, implementasi teknologi informasi, serta sistem otomasi pelayanan sehingga customer satisfaction yang ditingkatkan. "Perjanjian ini mengikat selama 25-35 tahun sehingga kesempatan untuk pengembangan di bandara tersebut bisa lebih optimal," ucapnya.

Berita terkait

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

10 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

12 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

14 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

21 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

22 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

23 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

4 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

4 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya