Jakarta Lingkar Baratsatu Catatkan Obligasi Rp 1,3 Triliun

Jumat, 21 September 2018 12:08 WIB

Selain dapat dibeli di pasar perdana, obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder dengan menggunakan harga dalam bentuk persentase.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Lingkar Baratsatu atau JLB umumkan pencatatan perdana Obligasi I PT JLB Tahun 2018 sebesar Rp 1,3 triliun. Direktur Utama JLB, Fatchur Rochman mengatakan pencatatan dana obligasi akan digunakan untuk melunasi utang dari kredit sindikasi dan kredit modal yang sudah ada sejak awal.

BACA: CIMB Niaga Dapat Izin Terbitkan Surat Utang Rp 4 Triliun

"Hasil pencatatan obligasi bakal digunakan untuk pelunasan utang sindikasi kami senilai Rp 1,190 triliun. Sisanya akan kami gunakan untuk pengembangan dan pemeliharaan jalan tol," kata Fatchur saat memberikan keterangan kepada media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat, 21 September 2018.

Adapun Obligasi I JLB sudah ditawarkan sejak tanggal 14 hingga 17 september 2018. Obligasi yang dlterbitkan pada semester II tahun lni dibagikan dalam 2 tenor, yakni Seri A untuk tenor 3 tahun dan seri B untuk tenor 5 tahun.

BACA: Pasar Obligasi Diperkirakan Menguat untuk Tenor Jangka Pendek

Advertising
Advertising

Kemudian tingkat bunga yang ditawarkan dalam obligasi ini senilai 10,65 persen per tahun. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap triwulan sejak tanggal emisi. Bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 20 Desember 2018.

Fatchur mengatakan pencatatan obligasi ini dilakukan karena perusahaan melihat perkembangan fluktuasi suku bunga acuan yang masih akan volatile. Selain itu, pencatatan juga dilakukan untuk menjaga cash flow perusahaan supaya biaya dana atau cost of fund bisa terjaga. "Ini juga langkah kami untuk mencari pendanaan alternatif," kata dia.

JLB merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan jalan tol. Dengan struktur pemegang saham yaitu PT Bangun Tjipta Sarana sebesar 64,8 persen, PT Margautama Nusantara sebesar 35 persen dan PT Rekadaya Adicipta sebesar 0,2 persen. Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk. diketahui memiliki sejumlah 19,05 persen saham, namun telah dijual kepada Margautama Nusantara dan Bangun Tjipta Sarana.

Pada 2017, pendapatan usaha JLB sebesar Rp.485,4 miliar. Jumlah itu meningkat sebanyak Rp 41,5 miliar atau sebesar Rp. 443,9 miliar pada tahun 2016. Sedangkan Iaba bersih tahun 2017 juga meningkat sebesar Rp 95,4 miliar dari Rp 52,3 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp. 147,7 miliar pada tahun 2017.

Baca berita tentang obligasi lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

14 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

15 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

6 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

27 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

27 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

28 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Pemanfaatan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Capai Rp 830,2 T

29 hari lalu

OJK Sebut Pemanfaatan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Capai Rp 830,2 T

OJK menyebutkan pemanfaatan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 telah mencapai Rp 830,2 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Nyatakan Stimulus Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir Hari Ini

29 hari lalu

OJK Nyatakan Stimulus Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir Hari Ini

OJK menyatakan kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 berakhir per hari ini, Minggu, 31 Maret 2024

Baca Selengkapnya