Banggar Setuju Subsidi Energi di RAPBN 2019 Naik jadi Rp 157,79 T

Rabu, 19 September 2018 18:38 WIB

Jebakan Subsidi Energi Masih Mengintai

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Panitia Kerja Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR menyetujui alokasi subsidi energi sebesar Rp 157,79 triliun dalam RAPBN 2019. Angka itu mengalami kenaikan Rp 1,25 triliun dari draf awal sebesar Rp 156,5 triliun.

Baca: Rupiah Jeblok, Menteri Jonan Pastikan Harga BBM Tak Naik

"Bisa kami setujui subsidi BBM Rp 100,68 triliun dan subsidi listrik Rp 57,1 triliun," kata Ketua Panja Said Abdullah saat memimpin Panja Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan Badan Anggaran di Jakarta, Selasa, 18 September 2018.

Pagu subsidi energi ini telah mempertimbangkan kenaikan asumsi kurs dari sebelumnya Rp 14.400 per dolar AS ke Rp 14.500 per dolar AS dengan asumsi harga ICP minyak US$ 70 per barel. Subsidi energi ini terdiri atas subsidi BBM dan elpiji tabung 3 kilogram sebesar Rp 100,68 triliun dengan rincian untuk BBM sebesar Rp 33,3 triliun, elpiji tabung 3 kilogram sebesar Rp 72,32 triliun serta mencakup carry over Rp 5 triliun.

Adapun subsidi listrik sebesar Rp 57,1 triliun terdiri dari subsidi listrik sebesar Rp 62,1 triliun serta mencakup carry over Rp 5 triliun. Sementara sebelumnya dalam nota keuangan yang dibacakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 16 Agustus 2018 lalu disebutkan total subsidi energi tahun 2019 sebesar Rp 156,5 triliun.

Rinciannya adalah subsidi BBM dan elpiji Rp 100,1 triliun serta subsidi listrik Rp 56,5 triliun. Sementara alokasi subsidi energi pada tahun 2018 sebesar Rp 163,5 triliun.

Advertising
Advertising

Lebih jauh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan perubahan alokasi pagu subsidi energi RAPBN 2019 yang disetujui panitia kerja Badan Anggar DPR ini terjadi karena adanya kenaikan Rp 100 pada asumsi nilai tukar. "Kenaikan asumsi ini yang membuat pagu subsidi energi mengalami kenaikan Rp 1,25 triliun, dari sebelumnya Rp 156,5 triliun menjadi Rp 157,79 triliun," katanya.

Subsidi BBM dan elpiji tabung 3 kilogram mengalami kenaikan Rp 616,5 miliar dan subsidi listrik mengalami kenaikan Rp 642,7 miliar dari draf awal. Pemberian subsidi BBM dan elpiji ini juga sudah mempertimbangkan penyesuaian subsidi tetap solar menjadi sebesar Rp 2.000 per liter.

Rapat Panja ini juga membahas mengenai bantuan atau subsidi pemasangan listrik baru untuk pelanggan 450 VA yang dananya berasal dari tiga opsi yaitu belanja KL (kementerian/lembaga), PMN untuk PT PLN dan belanja subsidi. Namun pemerintah menginginkan pemasangan listrik ini menggunakan opsi belanja KL atau PMN untuk PT PLN, karena apabila menggunakan pagu belanja subsidi maka berpotensi menambah beban anggaran.

Baca: Pendapatan Migas Negara Diperkirakan Cukup Penuhi Subsidi Energi

Kalau dari sisi subsidi energi, menurut Suahasil, maka tahun-tahun ke depan akan terbuka opsi baru subsidi yang berbeda dengan subsidi tarif. "Nanti akan dicari melalui belanja KL atau mekanisme PLN. Kita perhatikan agar tetap dapat dilaksanakan," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

3 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

4 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

12 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

12 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

12 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

14 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya